Meski begitu, Juwari memproyeksi pasokan bawang merah sudah akan kembali normal pada pertengahan Juli hingga Agustus. Menurut dia, produksi yang dihasilkan saat masa tanam bias menghasilkan 12 ton per ha.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan Suhanto pun mengatakan, dari informasi para pelaku usaha, penurunan pasokan bawang merah merupakan akibat dari masa tanam yang mundur.
Ini ditambah adanya gagal panen akibat banjir bandang di beberapa sentra produksi, serta penurunan produktivitas lahan hingga 50 persen akibat curah hujan yang tinggi. Tak hanya memengaruhi produksi bawang merah, bibit bawang merah pun turut berkurang.
"Penurunan produksi dimaksud juga berdampak pada kenaikan harga bibit dimana harga beli bibit yang tinggi berpotensi akan meningkatkan harga bawang merah yang akan dipanen pada periode selanjutnya," kata Suhanto, Jumat (19/6/2020). (Lidya Yuniartha)
Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Harga bawang merah mahal, ini penyebabnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.