Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Mengaku Ditelepon Google, Minta Indonesia Jadi Pusat Data Asia

Kompas.com - 23/06/2020, 18:29 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, unit bisnis raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) Google Cloud meminta Indonesia menjadi pusat data untuk Asia.

Hal ini dia sampaikan dalam agenda webinar virtual Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang diikuti oleh kementerian terkait dan seluruh pemerintah daerah se-Indonesia.

"Tadi pagi saya berbicara dengan Google Cloud yang mereka akan minta Indonesia menjadi hub Google Cloud di Asia ini. Itu saya kira permintaan yang sangat wajar," katanya, Selasa (23/6/2020).

Baca juga: Kepada DPR, Luhut Pastikan Investor Asing Belum Mundur dari RI

Sebelum membahas Google Cloud, Luhut memaparkan terkait pengaruh pandemi Covid-19 bagi transformasi teknologi.

Berdasarkan hasil survei Fortune 500 CEO, 75 persen konsumen maupun masyarakat luas mulai beralih memanfaatkan teknologi.

Melihat hasil survei tersebut, Luhut melihat peluang bagi pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar segera beralih memasarkan produknya secara daring (online).

"Pengaruh pandemi bagi transformasi teknologi kita lihat 75 persen hasil survei Fortune 500 CEOs menunjukkan orang akan beralih kepada digital. Makanya UMKM kita masukkan online itu dalam konteks ini. Karena perubahan dunia ini makin cepat," ucapnya.

Baca juga: Luhut Bicara Soal Keakraban dengan Investor China dan Uni Emirat Arab

Luhut menyebut, ada dua permasalahan UMKM selama ini termasuk saat pandemi yang dihadapi, yakni pemasaran dan permintaan.

"Masalah utama yang dihadapi oleh UMKM adalah pemasaran 35 persen, kemudian permintaan 34 persen. Ini dampaknya. Dengan adanya online akan ada perbaikan," ujarnya.

Adapun industri paling terdampak selama pandemi adalah industri makanan dan industri kreatif. "Apa yang paling kena, industri makanan dan industri kreatif," katanya.

Oleh sebab itu, lanjut mantan Satgas Tempur Koppasus, perlunya peningkatan literasi digital bagi pelaku UMKM agar mampu bersaing, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Pada 14 Mei 2020, Presiden Joko Widodo membuka serta meresmikan agenda Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Jokowi mengatakan, kreativitas masyarakat Indonesia tak terhenti di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Ikut Urus Investasi, Luhut: Enggak Ada yang Perlu Diperebutkan...

Hal itu terlihat dari berbagai produk di industri kreatif yang tetap bertahan di masa pandemi virus corona.

Dia mencontohkan, berbagai produk industri kreatif yang tetap bertahan seperti usaha batik tulis yang beralih memproduksi masker dengan kain batiknya.

Selain itu, lanjut Jokowi, masih banyak produk dalam negeri yang tetap bertahan di tengah pandemi seperti produk pertanian dan olahan dari alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com