Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Cara Menentukan Saat yang Tepat untuk Menabung atau Investasi

Kompas.com - 28/06/2020, 09:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Menentukan saat yang tepat untuk menabung atau berinvestasi kerap kali sulit. Sebab, kondisi keuangan Anda sangat mempengaruhi.

Biasanyaa, para perencana keuangan menyarankan Anda jangan berinvestasi di pasar saham dulu sampai Anda memiliki tabungan darurat dan sedikit atau tidak punya utang dengan bunga tinggi.

Kemudian, tentukan jangka waktu tujuan keuangan Anda. Ini penting untuk menentukan instrumen investasi atau jenis tabungan.

Baca juga: Cara Menabung untuk Anda yang Gajinya Pas-pasan

Nah, bagaimana cara menentukan saat yang tepat untuk menabung atau berinvestasi?

Dilansir dari Business Insider, Minggu (27/8/2020), berikut beberapa cara yang bisa Anda terapkan.

1. Jika Anda tidak siap dengan pengeluaran mendadak, fokus pada tabungan

"Kami merekomendasikan untuk menabung senilai pengeluaran tiga sampai enam bulan," kata Philip Olson, perencana keuangan bersertifikat dan pendiri Art of Finance.

"Ini adalah prioritas yang lebih tinggi ketimbang investasi, karena (tabungan tersebut) bertindak sebagai 'asuransi' ketika ada masalah dalam hidup. Jadi, jika Anda hidup dari gaji ke gaji, maka ini tanda yang jelas bahwa Anda harus menabung," ungkap Olson.

Baca juga: Milenial Perlu Menabung Dana Darurat Sejak Dini, Mengapa?

Adapun Phuong Luong, perencana keuangan bersertifikat dan pendiri Just Wealth menyatakan, jika Anda tidak yakin dengan berapa banyak uang yang harus ditabung dan disimpan sebagai dana darurat, maka lacaklah pengeluaran selama beberapa bulan untuk melihat berapa sebenarnya biaya hidup Anda.

Luong juga menyarankan Anda untuk menabung setidaknya setara pengeluaran selama tiga bulan.

"Ada potensi (besarannya) lebih (dari tiga bulan) jika Anda berwirausaha atau menanggung biaya hidup orang lain," jelasnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com