Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Benar Robot Kolaboratif Gusur Pekerjaan Manusia?

Kompas.com - 07/07/2020, 21:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Robot kolaboratif (Cobot) telah menjadi perhatian dalam modernisasi industri dan pabrik. Di Indonesia, produsen mulai tertarik pada sistem otomatisasi ini.

Pabrik-pabrik pun berencana untuk memanfaatkan potensi industri di Indonesia melalui adopsi teknologi otomatisasi. Saat teknologi robot dan otomatisasi meningkat, munculah mitos-mitos dan kesalahpahaman, seperti kemungkinan teknologi tersebut akan menggusur manusia dan memperburuk risiko kerja di pabrik.

Lalu, apa benar robot kolaboratif menggusur pekerjaan manusia?

Baca juga: Industri Manufaktur RI Perlu Percepat Adopsi Otomatisasi Robot, Mengapa?

Data Statistik Indonesia (BPS) mengungkapkan, tingkat partisipasi angkatan kerja untuk pria dan wanita masing-masing tercatat sebesar 82,68 persen dan 51,88 persen.

Dengan tingkat partisipasi angkatan kerja yang rendah dan konstan bagi kaum perempuan di Indonesia, banyak pekerja perempuan khawatir pekerjaan mereka akan digantikan oleh robot.

Menurut OECD, hanya 14 persen pekerjaan yang dapat sepenuhnya menerapkan otomatisasi. Studi Forum Ekonomi Dunia menunjukkan bahwa pada tahun 2022, robot akan menciptakan lebih dari 133 juta lapangan pekerjaan secara global.

Namun demikian, tetap tidak akan ada mesin yang bisa menggantikan ketangkasan, pemikiran kritis, pengambilan keputusan, dan kreativitas manusia.

Baca juga: Kepala BKPM: Tenaga Kerja Perempuan Paling Banyak Digantikan Robot

Ketika Indonesia tengah bergerak menuju otomatisasi, produksi pun akan meningkat, dan lebih banyak lapangan pekerjaan bisa diciptakan. Baik pria maupun wanita di Indonesia tidak perlu khawatir robot akan menggusur pekerjaan manusia.

Adapun perusahaan dapat menggunaka cobot untuk tugas yang paling sederhana sekalipun. Cobot dapat digunakan untuk proses yang berulang-ulang, manual, atau berpotensi berat bagi pekerja-pekerja manusia, seperti memilih dan menempatkan barang, pengemasan, memasang sekrup, perekatan, pembuangan, dan pengelasan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com