Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fasilitasi Masuknya 400 Investor Jepang, BNI Himpun Rp 6,5 Triliun

Kompas.com - 14/07/2020, 19:21 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk melalui unit International Desk telah menghimpun dana sekitar Rp 6,5 triliun, sekaligus mendapatkan perluasan basis nasabah sebanyak 400 perusahaan Jepang.

Penghimpunan dana bisa didapatkan karena BNI memfasilitasi masuknya investasi langsung para penanam modal asing, utamanya dari perusahaan-perusahaan Jepang ke Indonesia.

Direktur Tresuri dan Internasional BNI Putrama Wahyu Setiawan menjelaskan, layanan yang diberikan BNI mencakup pembukaan rekening giro dan cash management, foreign exchange (forex), penerbitan letter of credit (L/C), pemberian fasilitas modal kerja, penyediaan informasi tentang kondisi perekonomian, iklim investasi, menyelesaikan perizinan, serta relokasi usaha di Indonesia.

“Kami mengharapkan perusahaan Jepang lainnya juga tertarik untuk mendapatkan pembiayaan melalui skema ini dan juga menggunakan layanan perbankan lainnya dari BNI secara menyeluruh," kata Putrama dalam siaran pers, Selasa (14/7/2020).

Baca juga: Hingga Juli 2020, Utang Garuda Indonesia Rp 32 Triliun

Adapun sepanjang Semester I-2020, eksposur pinjaman di International Desk tumbuh 44,4 persen secara tahunan (yoy). Dana Pihak Ketiga (DPK) pun tumbuh sebesar 18,4 persen (yoy).

Sementara itu, terdapat lebih dari 1.500 perusahaan di Indonesia yang merupakan bagian dari investasi Jepang dengan bentuk joint venture atau anak perusahaan.

"Perusahaan-perusahaan tersebut sebagian besar adalah nasabah Bank Pembangunan Daerah di Jepang (Japan Regional Banks/JRB) yang berinvestasi di Indonesia. Sebagian besar merupakan perusahaan berbasis teknologi," ucapnya.

Wahyu menuturkan, JRB tidak memiliki kantor cabang di Indonesia. Untuk itulah BNI memanfaatkan kondisi ini dengan memberikan pelayanan perbankan lengkap bagi JRB beserta nasabah JRB di Indonesia.

Baca juga: BPK Soroti Rasio Utang Pemerintah terhadap PDB di 2019 yang Capai 30,23 Persen

Salah satunya adalah menyediakan fasilitas kredit dalam denominasi yen atau rupiah untuk perusahaan -perusahaan Indonesia-Jepang yang berorientasi ekspor. Fasilitas ini diberikan melalui skema penjaminan dari bank-bank JRB (back to back loan).

Skema ini diklaim merupakan yang pertama kali dilakukan oleh bank lokal di Indonesia. Hal itu bisa dilakukan karena BNI memiliki kantor cabang luar negeri (KCLN) di Tokyo yang memiliki perjanjian kerja sama dengan bank-bank regional di Jepang.

"Pinjaman dalam bentuk yen atau rupiah dimungkinkan dengan adanya dukungan pendanaan dari 54 Japan Regional Bank (JRB) melalui BNI Tokyo, sehingga pinjaman yang diberikan memiliki bunga yang kompetitif," paparnya.

Ke depan, BNI merencanakan untuk menyediakan serta mengembangkan layanan yang sama untuk investor-investor yang berasal dari Korea dan China.

Baca juga: YLKI Minta Pembukaan Bioskop Ditunda, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com