Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Corona, Netflix Panen Pelanggan Baru

Kompas.com - 18/07/2020, 18:41 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan streaming film asal Amerika Serikat (AS), Netflix, baru-baru ini mengumumkan penambahan jumlah pelanggan baru sebanyak 10,1 juta akun berbayar di seluruh dunia sepanjang kuartal terakhir.

Penambahan ini dipicu karena pembatasan aktivitas di sejumlah negara yang membuat lebih banyak orang berdiam diri di rumah selama masa pandemi virus corona (Covid-19).

Dilansir dari The Washington Post, Sabtu (18/7/2020), jumlah pelanggan baru Netflix di Amerika Serikat bertambah sebesar 2,9 juta pelanggan, lalu sebanyak 7,2 juta pelanggan berasal dari luar negeri.

Penambahan jutaan pelanggan Netflix dalam waktu yang relatif sangat singkat menjadi penanda kalau industri hiburan berbasiskan daring sangat diuntungkan dari pendemi Covid-19.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Pelanggan Jaringan TelkomGroup Bisa Akses Netflix

"Kita hidup di masa yang penuh ketidakpastian dengan pembatasan aktivitas. Dan banyak orang beralih ke hiburan untuk relaksasi, bersosial, dan tentunya kenyamanan," tulis Netflix dalam keterangan resmi perusahaan.

Sementara itu, dikutip dari BBC Business, para analis memperingatkan lonjakan jumlah pelanggan Netflix yang bisa saja bersifat instan.

Setelah pandemi virus corona mereda, pelanggan Netflix bisa saja malah terancam turun karena orang-orang tak lagi banyak berdiam diri di rumah.

Netflix mencatat, hingga saat ini total pelanggan secara global sudah mencapai 26 juta subscriber. Di kuartal berikutnya, pertumbuhan pelanggan diprediksi tak akan lagi mencapai sebesar sekarang.

Baca juga: Netflix dkk Wajib Laporkan Pungutan Pajak Per 3 Bulan

Pertumbuhan yang melambat karena konsumen sudah melewati guncangan awal virus corona dan pembatasan sosial. Di perdagangan terakhir, saham Netflix juga tampak mengalami penurunan.

Sebagai informasu, Netflix melaporkan pendapatan dari layanan streaming meningkat hampir 25 persen menjadi 6,1 miliar dollar AS.

Laba perusahaan naik menjadi 720 juta dollar AS pada kuartal terakhir. Besaran laba ini naik sebesar 271 juta dollar AS dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

Paolo Pescatore, analis dari PP Foresight, memperkirakan akan ada banyak pelanggan yang berhenti berlangganan saat situasi sudah kembali normal.

Baca juga: Mengapa Pemerintah Memungut Pajak untuk Transaksi Netflix dkk?

Sementara itu, Sophie Lund Yates, analis keuangan dari Hargreaves Lansdown, mengungkapkan Netflix harus menjaga kontennya tetap dinamis agar tak ditinggalkan pelanggannya, terutama dalam penambahan film terbaru.

"Jika ingin tetap seperti sekarang, ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan," kata Yates yang menyarankan agar Netflix berfokus pada pasar di luar AS yang potensi pertumbuhannya masih sangat tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com