Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Ritel Jepang Ini Naikkan Usia Pensiun Jadi 80 Tahun

Kompas.com - 31/07/2020, 10:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Perusahaan ritel elektronik Jepang Nojima memutuskan untuk mengizinkan para pegawainya untuk bekerja hingga usia 80 tahun jika mereka menginginkannya.

Dengan demikian, Nojima menaikkan usia pensiun pegawai dari usia 65 tahun untuk mempertahankan para pegawai berpengalaman di tengah populasi Jepang yang menua.

Dikutip dari Nikkei Asian Review, Jumat (31/7/2020), penawaran tersebut berlaku bagi seluruh pegawai Nojima yang jumlahnya mencapai 3.000 orang, termasuk staf pemasaran di toko.

Baca juga: Terpaksa Pensiun akibat Corona? Lakukan 3 Tips Ini agar Tetap Bertahan

Mulai musim semi tahun 2021 mendatang, perusahaan-perusahaan Jepang diwajibkan melakukan upaya untuk tetap mempekerjakan pegawia hingga usia 70 tahun. Namun, Nojima membolehkan hingga 10 tahun lebih dari itu.

Langkah Nojima pun bisa diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain di sektor ritel di Negeri Sakura tersebut. Sektor ritel sangat bergantung pada tenaga kerja manusia, namun menghadapi kekurangan tenaga kerja.

CEO Nojima Yoshiyuki Tanaka mengatakan, pihaknya ingin agar lebih banyak pegawai senior tetap aktif bekerja di manapun mereka berada.

Nojima adalah salah satu perusahaan ritel elektronik terbesar di kawasan Tokyo. Tidak seperti para pesaingnya, Nojima tidak mengandalkan staf penjualan dari produsen di tokonya.

Baca juga: Malaysia Buka Peluang Naikkan Usia Pensiun Jadi 65 Tahun

Staf penjualan senior, yang memiliki pengetahuan mendalam terhadap produk dan keterampilan layanan konsumen, adalah sumber daya yang bagus.

Adapun bagi pegawai yang memilih untuk tetap bekerja setelah berusia 65 tahun akan diminta memperbarui kontrak setiap tahun. Namun, rincian antara lain soal kondisi kerja dan gaji belum dirumuskan.

Adapun batas usia kerja 80 tahun mempertimbangkan kekuatan fisik dan stamina. Meski demikian, Nojima akan mempertimbangkan cara-cara lain agar pegawai tetap dapat bekerja namun tak sampai usia tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com