Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hambatan-hambatan Menggenjot Tingkat Literasi Keuangan

Kompas.com - 06/08/2020, 21:30 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah menargetkan inklusi keuangan bisa mencapai 90 persen di tahun 2024. Namun sejumlah tantangan masih dihadapi baik dari segi edukasi dan sosialisasi yang masih rendah.

Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Horas V.M Tarihoran mengatakan, tingkat literasi keuangan baru 38 persen saat ini, sementara inklusi sudah di angka 76 persen.

“Literasi harus digenjot. Strategi yang digalakkan dengan edukasi dan sosialisasi masyarakat, selain itu produk keuangan harus mudah diakses masyarakat. OJK optimis dapat mencapai target 90 persen literasi keuangan Indonesia di tahun 2024,” kata Horas dalam virtual konferensi, Kamis (6/8/2020).

Baca juga: Ekonomi RI Minus, Pengusaha Minta Pemerintah Gerak Cepat

Horas melanjutkan, di beberapa daerah istilah keuangan saja masih belum bisa dipahami lantaran penguasaan bahasa Indonesia yang masih sulit, sehingga metode pendekatannya harus dengan bahasa sederhana.

Selain itu, tingkat kemalasan membaca juga dinilai menjadi hambatan literasi keuangan bisa bertumbuh. Hal ini tentunya dapat menjerumuskan masyarakat pada berbagai hal yang merugikan seperti investasi bodong, pinjaman abal-abal dan penipuan.

“Kita ramai-ramai tunjukkan yang benar seperti apa. Misalkan minta akses semua kontak, itu kan sudah salah. Literasi keuangan perlu dilakukan dengan memberi pemahaman kepada hal-hal yang mendasar dan basik, sehingga masyarakat benar-benar paham dan mengerti,” jelas Horas.

Baca juga: Ekonom Senior Indef Yakin RI Bakal Masuk Jurang Resesi

Terkait proses edukasi di beberapa daerah, Horas menjelaskan harus menyesuaikan dengan budaya yang ada. Misalkan saja di Jawa, pemanfaatkan seni wayang bisa dilakukan untuk mendorong literasi keuangan, dengan memasukkan unsur edukasi didalamnya. Sementara di Medan unsur literasi dibaurkan dengan opera daerah.

“Kita lagi mencari format untuk literasi keuangan digital. Kami juga sedang mencoba pendekatan digital melalui sosial media,” kata Horas.

Hal senada juga disampaikan oleh Director of Marketing, Communication, and Community Development, Asosiasi Fintech (Aftech), William. Menurut dia titik berat yang harus difokuskan adalah dari sisi edukasi.

Baca juga: Lowongan Kerja BRI, Ini Posisi dan Syaratnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com