KOMPAS.com – Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Rachmat Hutama mengatakan, pihaknya tengah menerapkan sistem pembayaran nontunai untuk mengurangi pemakaian uang kertas.
Dia menyebut, penggunaan transaksi nontunai dirasa tepat karena dapat menghindari bakteri atau virus di tengah pandemi Covid-19.
Menurutnya, uang kertas dapat menjadi perantara bakteri dan virus. Selain itu, pembayaran menggunakan kartu atau ponsel, bisa lebih mudah untuk disterilkan setelah digunakan.
Maka dari itu, PGN melalui PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) pun menerapkannya kepada mitra pengguna bahan bakar gas (BBG) untuk transaksi GasKu di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan Mobile Refueling Unit (MRU).
Baca juga: Bangun Ekonomi Berkelanjutan, PGN Tingkatkan Kemampuan UMKM
“Untuk penerapan sistem pembayaran nontunai ini, Gagas bekerja sama dengan Bank Mandiri melalui e-money dan debit mandiri,” ujarnya, Rabu (12/8/2020).
Tak hanya debit mandiri, lanjut Rachmat, terdapat opsi pembayaran nontunai lain, yaitu menggunakan LinkAja.
Lebih dari itu, PT Gagas juga membagikan sekitar 100 unit uang elektronik pada kendaraan yang mengisi BBG di SPBG.
Ini dilakukan untuk mempermudah transaksi secara nontunai dan meminimalkan perpindahan uang tunai untuk mencegah bakteri dan virus.
“Kami juga mendorong pelanggan jaringan gas (gas) untuk melakukan pembayaran tagihan gas secara online melalui platform Tokopedia, Gopay, atau LinkAja,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Baca juga: Layani 41 Kawasan Industri, PGN Siap Dukung Terus Pertumbuhan Ekonomi
Rachmat pun berharap, inovasi pelayanan ini bisa meminimalkan sentuhan dan mengurangi aktivitas di luar rumah, dan juga lebih praktis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.