Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat Pagi Ini

Kompas.com - 19/08/2020, 09:29 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (19/8/2020). Demikian juga dengan rupiah yang menguat pagi ini.

Melansir data RTI, pukul 09.08 WIB, IHSG berada pada level 5.319,86 atau naik 24,69 poin (0,47 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 5.295,17.

Sebanyak 179 saham melaju di zona hijau dan 73 saham di zona merah. Sedangkan 162 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 733,1 miliar dengan volume 1,12 juta saham.

Indeks saham Asia pagi ini dibuka fluktuatif, dengan kenaikan indeks Nikkei 0,19 persen, dan indeks Strait Times 0,02 persen. Sementara indeks Shanghai Komposit turun 0,28 persen.

Baca juga: Tokopedia Buka Lowongan Kerja untuk Banyak Posisi, Ini Syaratnya

Sebelumnya, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, IHSG diproyeksikan melemah hari ini karena terdorong aksi profit taking investor dan juga sentimen negatif ketegangan AS dan China.

"Saya pikir akan ada profit taking ya, karena indeks kita naik banyak (kemarin) akibat data perdagangan kita yang surplus," kata Hans kepada Kompas.com.

Indeks saham Eropa kemarin ditutup negatif dengan penurunan indeks FTSE 0,83 persen dan indeks Xetra Dax 0,3 persen.

Sementara itu, rupiah pagi ini menguat pada level Rp 14.750 per dollar AS atau naik 95 poin (0,64 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level Rp 14.845 per dollar AS.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah terdorong pelemahan dollar AS terhadap mata uang emerging market.

“Dollar AS sedang tidak menarik untuk pasar atau mengalami tekanan belakangan ini karena kondisi pemulihan ekonomi di AS menjadi pertanyaan apalagi kasus Covid-19 masih terus meninggi di sana,” kata Ariston.

Baca juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Ariston mengatakan, nilai tukar regional menguat terhadap dollar AS pagi ini. Tapi di sisi lain, ekspektasi resesi di dalam negri dan data impor yang turun melebihi ekspektasi memberi tekanan untuk rupiah.

“Data impor yang masih melambat ini menyiratkan masih lemahnya aktifitas ekonomi dalam negri seperti manufaktur dan konsumsi. Pemulihan ekonomi Indonesia jadi pertanyaan,” ungkap dia.

Ariston juga menyebut, hari ini pasar menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia. Bila ada stimulus baru untuk membantu memulihkan ekonomi Indonesia dari BI, maka dapat membantu mendorong penguatan untuk rupiah.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan berada pada kisaran Rp 14.750 per dollar AS sampai dengan Rp 14.950 per dollar AS.

Baca juga: Daftar 14 Negara yang Masuk Jurang Resesi Ekonomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com