Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Dharma Satya Nusantara Pastikan Pabrik Bio-CNG Mulai Beroperasi Bulan Depan

Kompas.com - 24/08/2020, 21:16 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) merampungkan pabrik Bio-Compressed Natural Gas (Bio-CNG) di Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, setelah pembangunannya tertunda akibat pandemi Covid-19.

Pabrik berkapasitas 280 meter kubik per jam ini mampu menghasilkan output listrik sebesar 1,2 Megawatt. Pabrik ini merupakan pengolah limbah cair atau palm oil mill effluent (POME) yang mengandung gas metana (CH4).

Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo mengatakan, pabrik yang mulai dibangun sejak Desember 2018 tersebut sempat terhenti pembangunannya pada kuartal I tahun ini akibat pandemi Covid-19 sehubungan dengan adanya pembatasan aktivitas keluar masuknya wilayah kebun.

Baca juga: YLKI: Banyak Konsumen Tidak Mengetahui Minyak Sawit yang Berkelanjutan

“Saat ini kami sedang dalam tahap finalisasi instalasi pabrik Bio-CNG tersebut dan ditargetkan akan segera commissioning pada September 2020,” kata Andrianto Oetomo dalam Public Expose Live 2020 Senin (24/8/2020).

Dalam pengolahannya, gas metana nantinya akan dikonversi menjadi energi listrik serta gas likuid dalam tabung atau Bio-Compressed Natural Gas (Bio-CNG), dengan pemanfaatan POME yang berasal dari 1 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas 60 ton TBS per jam.

Melalui cara tersebut, akan menghemat penggunaan solar hingga 2 juta liter per tahun sebagai pengganti bahan bakar solar di PKS, perumahan karyawan maupun sarana transportasi.

“Tahun depan, Perseroan berencana untuk membangun pabrik Bio-CNG berikutnya dengan kapasitas yang jauh lebih besar karena memanfaatkan POME dari 2 PKS dengan kapasitas 2x60 ton TBS per jam, sehingga penghematan biaya energi akan semakin signifikan,” ungkap dia.

Dengan pemanfaatan Bio-CNG ini, cangkang atau Palm Kernel Shell yang tadinya dijadikan bahan bakar pada Kernel Crushing Plant (KCP), dapat diproses menjadi biomas untuk diexport ke Jepang, sehingga menghasilkan tambahan pendapatan bagi perusahaan.

Baca juga: Biodiesel, Upaya RI Lepas dari Belenggu Kampanye Negatif Soal Sawit

Di sisi lain pada semester I tahun 2020, perseroan mencatat nilai penjualan sebesar Rp 3,15 triliun, tau naik 22 persen dibandingkan tahun lalu. Dari jumlah tersebut, penjualan kelapa sawit mencapai Rp 2,66 triliun atau memberikan kontribusi sekitar 84 persen.

Penjualan pada segmen usaha kelapa sawit juga mengalami kenaikan sebesar 26 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang didorong oleh kenaikan harga rata-rata CPO perseroan sebesar 23 persen menjadi Rp 7,8 juta per ton dibandingkan semester I tahun lalu sebesar Rp 6,4 juta per ton.

“Sepanjang tahun ini harga CPO cenderung tinggi, meskipun harga CPOdi KPB Medan pada kuartal kedua 2020 sempat merosot jauh di bawah level Rp 7 juta per ton akibat turunnya permintaan. Kami optimistis trend kenaikan harga CPO tersebut akan berlanjut sampai akhir tahun seiring dengan kembalinya aktivitas ekonomi,” kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Whats New
Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Spend Smart
Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Whats New
Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Work Smart
Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Whats New
Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Whats New
Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Whats New
Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Whats New
Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Whats New
Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Whats New
BPDLH dan UNDP Luncurkan 'Catalytic Fund', Apa Itu?

BPDLH dan UNDP Luncurkan "Catalytic Fund", Apa Itu?

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Whats New
DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

Spend Smart
E-Commerce RI Sedang Landai, Sinergi TikTok dan Tokopedia Bakal Jadi Angin Segar?

E-Commerce RI Sedang Landai, Sinergi TikTok dan Tokopedia Bakal Jadi Angin Segar?

Whats New
Wamenkeu: Sektor Keuangan Berperan Besar Mendukung Penurunan Emisi

Wamenkeu: Sektor Keuangan Berperan Besar Mendukung Penurunan Emisi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com