Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Akui Tidak Mudah Mengembangkan Kualitas SDM

Kompas.com - 27/08/2020, 16:18 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menekankan pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, ia mengakui pengembangan kualitas SDM bukan hal yang mudah.

Budi menilai, pembangunan infrastruktur, khususnya di sektor transportasi mampu meningkatkan konektivitas, sehingga pada akhirnya akan menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

Kendati demikian, bukan hanya infrastruktur saja yang disebut mampu menggenjot roda perekonomian nasional.

Baca juga: Indonesia Harus Bangun SDM Berbasis Teknologi Digital, Ini Alasannya

”Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, pembangunan non fisik atau pembangunan SDM transportasi merupakan faktor penting yang juga harus dibangun untuk menjadikan Indonesia negara yang berdaulat," kata dia dalam diskusi virtual, Kamis (27/8/2020).

Untuk merealisasikan visi tersebut, mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu memastikan, pihaknya akan terus berusaha untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan yang dapat digunakan oleh seluruh masyarakat.

"Tugas dari Bapak Presiden bukan perkara mudah. Kami berupaya memberikan kompetensi dan keahlian melalui pendidikan formal (Jenjang Diploma, Peningkatan, Penyegaran) maupun Pendidikan Non Formal (Pelatihan) untuk memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk dapat turut serta berperan aktif dalam membangun dunia perhubungan di Indonesia," tuturnya.

Lebih lanjut, Budi memaparkan, Kementerian Perhubungan secara konsisten membangun SDM transportasi melalui 27 lembaga pendidikan dan pelatihan transportasi baik darat, laut, udara, maupun kereta api.

Baca juga: Pulihkan Sektor Transportasi, Menhub: Tidak Cukup Hanya Andalkan Pemerintah Pusat

"Hal ini bertujuan untuk menyediakan insan transportasi yang memiliki knowledge, skill, dan attitude dengan tujuan akhir menjadikan pelayanan transportasi yang berfokus pada pelayanan dengan mengutamakan kepada keselamatan dan keamanan transportasi dengan berpedoman kepada peraturan nasional dan internasional yang berlaku," tuturnya.

Menurutnya, saat ini dibutuhkan SDM transportasi yang handal, kompeten dan berdaya saing untuk mengisi kekurangan SDM transportasi.

Untuk itu sejumlah hal telah dilakukan Kementerian Perhubungan guna menyelaraskan antara kompetensi yang dimiliki SDM transportasi dengan kebutuhan industri transportasi.

"Kami secara konsisten meningkatkan pelayanan, meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan, serta terus berusaha untuk mewujudkan link and match antara pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan dengan kompetensi yang dibutuhkan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com