Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga-harga Komoditas Ini Turun, Agustus Alami Deflasi 0,05 Persen

Kompas.com - 01/09/2020, 11:46 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,05 persen pada Agustus 2020.

Angka ini membuat inflasi tahun kalender (year to date/ytd) menjadi 0,93 persen, dan inflasi secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 1,32 persen.

Kepada BPS Suhariyanto menyebut, perkembangan harga beberapa komoditas pada Agustus secara umum mengalami penurunan. Dari 90 kota IHK, 53 kota mengalami deflasi dan 37 kota mengalami inflasi.

"Deflasi Agustus sebesar 0,05 persen, ini merupakan deflasi kedua yang terjadi tahun ini, karena pada Juli terjadi deflasi sebesar 0,10 persen," kata Suhariyanto dalam konferensi virtual, Selasa (1/9/2020).

Baca juga: Ekonom: Deflasi Jadi Bukti Daya Beli Menurun

Deflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,92 persen, penyebabnya adalah adanya penurunan harga beberapa komoditas ikan, daging ayam ras, dan angkutan udara. Sedangkan deflasi terendah terjadi di Sibolga, Bekasi, dan Banyuwangi masing-masing 0,01 persen.

"Kemudian inflasi tertinggi terjadi di Meulaboh sebesar 0,88 persen, penyebabnya adalaj kenaikan harga emas perhiasan, minyak goreng, dan beberapa jenis ikan. Sedangkan yang terendah terjadi di Batam dan Kediri masing-masing 0,02 persen," paparnya.

Pria yang akrab disapa Kecuk ini mengatakan, deflasi disumbang oleh 2 kelompok pengeluaran, yakni kelompok makanan, minuman, dan termbakau, serta kelompok transportasi.

Tercatat, kelompok makanan, minuman, dan tembakau terjadi deflasi sebesar 0,86 persen sehingga memberikan andil deflasi sebesar 0,22 persen.

Beberapa komoditas dominan yang menjadi penyumbang, antara lain penurunan harga daging ayam ras memberi andil 0,09 persen, penurunan harga bawang merah dengan andil 0,07 persen, tomat 0,02 persen, telur ayam ras, dan beberapa jenis buah-buahan seperti jeruk dan pisang masing-masing 0,01 persen.

Lebih rinci, penurunan harga daging ayam ras terjadi di 83 kota IHK, dengan penurunan tertinggi di Tanjung Pandan sebesar 27 persen dan Tanjung Selor 23 persen. Penurunan harga bawang merah terjadi di 90 kota IHK, dengan yang tertinggi terjadi di Tasikmalaya 32 persen, dan Palangkaraya 30 persen.

"Meski ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga menyumbang inflasi. Komoditasnya adalah minyak goreng dan rokok kretek filter dengan andil masing-masing 0,01 persen," papar Kecuk.

Kemudian, kelompok lain yang menyumbang deflasi adalah kelompok transportasi dengan deflasi sebesar 0,14 persen. Kelompok ini memberikan andil terhadap deflasi sebesar 0,02 persen.

"Komoditas dominan adalah penurunan tarif angkutan udara, dengan andil 0,02 persen. Terjadi di 25 kota IHK, di mana penurunan terbesar di Ternate sebesar 20 persen, dan Sintang turun 17 persen," tutur Kecuk.

Sedangkan kelompok yang menyumbang inflasi adalah kelompok pengeluaran pendidikan sebesar 0,57 persen, karena adanya kenaikan uang sekolah SD, SMA, dan uang kuliah.

Baca juga: Ekonomi Mulai Pulih, Inflasi China Naik Didongkrak Daging Babi

Kelompok pengeluaran perawatan pribadi menjadi penyumbang inflasi paling tinggi sebesar 2,02 persen dan memberikan andil 0,13 persen. Komoditas dominannya adalah kenaikan harga emas perhiasan yang memberi andil 0,12 persen.

Kenaikan harga emas perhiasan terjadi di 90 kota IHK, dengan kenaikan terbesar terjadi di Pangkal Pinang 31 persen dan Palangkaraya 22 persen.

"Jadi, dari sisi kelompok pengeluaran, deflasi Agustus disebabkan oleh turunnya harga daging atam ras, bawang merah, tomat, dan tarif angkutan udara. Yang jadi penghambat deflasi adalah emas perhiasan," pungkasnya.

Baca juga: Terjadi Deflasi 0,10 Persen pada Juli 2020, Ini Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com