JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Indef Andry Satrio Nugroho menilai keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total sudah sangat tepat.
"Artinya memang dirasakan bahwa gas dan rem antara ekonomi dan kesehatan itu tidak berjalan secara beriringan," katanya dalam diskusi virtual, Kamis (10/9/2020).
Dari Maret 2020 kata dia, Indef sudah menyampaikan konsekuensi dibukanya aktivitas ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Padahal menurut Andry, harusnya pemerintah mengutamakan sektor kesehatan terlebih dahulu.
Baca juga: Bos Lion Air Khawatir PSBB Total Jakarta Berdampak ke Industri Penerbangan
Namun pemerintah mengambil jalan untuk membuat ekonomi dan kesehatan berjalan bersamaan. Akibatnya, jumlah kasus Covid-19 terus naik, bahkan kini sudah lebih dari 200.000 kasus.
"Sehingga inilah akibat kalau kesehatan bukanlah prioritas utama. Kalau kita ubah mindset-nya seperti Presiden katakan, meskipun sudah terlambat, bahwa kesehatan diutamakan, kemudian ekonomi akan berjalan mengikuti di belakangnya," kata Andry.
Indef berharap PSBB total bisa ditiru oleh daerah lain sebagai upaya menekan penularan Covid-19. Selain itu, PSBB juga dinilai waktu yang tepat untuk mengatur strategi penanganan pandemi virus corona.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, akan memperketat lagi PSBB yang akan efektif diberlakukan mulai 14 September 2020.
Baca juga: Jakarta PSBB Total, Bagaimana Nasib Ekonomi RI Kuartal III?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.