Tidak hanya itu, laporan itu memaparkan pula bahwa pekerja independen di kota-kota besar paling terkena dampaknya. Sebanyak 63 persen responden kehilangan penghasilan, dibandingkan dengan 49 persen di kota-kota yang lebih kecil.
Dalam laporan tersebut dipaparkan pula, pekerja independen hidup dalam tekanan. Hampir 60 persen responden mengatakan, jika mereka kehilangan sumber penghasilan utama mereka, mereka tidak akan dapat mencukupi pengeluaran rumah tangga dalam satu bulan tanpa meminjam uang.
“Dalam penurunan ekonomi akibat pandemi Covid-19, pekerja independen atau gig worker telah secara signifikan terkena dampaknya dan mereka tetap rentan mengalami kesulitan dalam hal finansial,” kata Tilman Ehrbeck, managing partner di Flourish dalam laporannya, Senin (14/9/2020).
Baca juga: Penghasilan Anjlok hingga 90 Persen, Asosiasi Ojol Kirim Surat ke Jokowi
“Ekonomi dengan sistem pekerja independen atau gig worker memungkinkan jutaan pekerja dalam sektor informal Indonesia, yang secara historis kurang diperhatikan oleh industri finansial, meresmikan mata
pencaharian mereka dan menjadi lebih terhubung ke keuangan digital," imbuhnya.
Ehrbeck menyatakan, pihaknya melakukan riset ini untuk memahami bagaimana perusahaan fintech dapat dengan lebih baik melayani para pekerja independen atau gig worker ini, serta individu dan usaha kecil yang rentan mengalami kesulitan, selama krisis ini dan di masa mendatang.
Laporan Flourish juga berisi pertanyaan bagaimana pekerja independen atau gig worker di
Indonesia menyesuaikan diri dengan krisis Covid-19.
Baca juga: Dampak Corona, Pajak Penghasilan Karyawan Bakal Ditanggung Pemerintah
Di antara 66 persen dari mereka yang mengurangi konsumsi, konsumsi makanan merupakan
pengeluaran utama yang mereka kurangi.
Kemudian, sebanyak 61 persen responden menemukan pekerjaan baru atau pekerjaan tambahan, sebagian besar melalui platform digital, seperti penjualan ritel online atau pekerjaan berdasarkan permintaan.
Adapun hampir 40 persen berencana untuk mencari pekerjaan baru dalam bulan-bulan mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.