Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Persiapan Pensiun Sejak Usia 20-an, Begini Caranya

Kompas.com - 16/09/2020, 15:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Kamu pasti pernah mendengar bahwa masa pensiun harus dipersiapkan sedini mungkin. Untuk itu, sebaiknya menabung untuk pensiun dilakukan sejak usia 20 tahunan.

Namun demikian, di masa pandemi virus corona seperti sekarang ini, rasanya sulit untuk menabung untuk pensiun lantaran kondisi ekonomi yang menantang.

Meski begitu, jangan terlalu lama menunda untuk menabung demi masa pensiun yang tenang. Menurut Chad Parks, pendiri dan CEO Ubiquity Retirement, kamu harus memandang kondisi ini sebagai disrupsi jangka pendek.

Baca juga: Mau Pensiun Muda yang Siap Lahir Batin? Yuk, Intip Resepnya

"Mungkin kamu harus menunggu setahun lagi (sebelum bisa kembali menabung untuk pensiun)," kata Parks seperti dikutip dari CNBC, Rabu (16/9/2020).

Adapun Douglas Boneparth, perencana keuangan bersertifikat dan presiden Bone Fide Wealth menyatakan, di periode yang menantang ini, janganlah menyerah dalam memupuk dana pensiun. Penting untuk kamu selalu berpikir dan bersikap positif.

"Saya ingin orang-orang dapat tetap berinvestasi, tetaplah percaya diri dalam berinvestasi," imbuh Boneparth.

Nah, bagaimana caranya agar bisa menabung untuk pensiun sejak usia 20 tahunan?

Stan Treger, senior behavioral scientist di Morningstar menyebut, ketika anak muda usia 20 tahunan sudah mulai bekerja, maka penting untuk segera mulai belajar dan melakukan dasar-dasar pengelolaan uang.

Baca juga: Terpaksa Pensiun akibat Corona? Lakukan 3 Tips Ini agar Tetap Bertahan

Faktanya, imbuh Treger, anak muda saat ini memiliki ketertarikan yang lebih besar untuk belajar bagaimana mengelola keuangan mereka. Optimisme mereka pun sangat besar.

"Mereka sangat tertarik belajar berinvestasi dan (mempersiapkan) masa pensiun," jelas Treger.

Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menabung dana pensiun.

1. Mulai dengan anggaran keuangan

Parks menjelaskan, anak muda haruslah mengatur anggaran keuangan dengan cermat. Rencanakan semua uang yang akan dibelanjakan dengan baik.

 

"Menabung untuk pensiun dulu, lalu sisanya lakukan kemudian," tutur Parks.

Alasannya, jika kamu menabung dengan sisa uang yang kamu miliki, maka jumlahnya tidak akan besar.

Baca juga: Milenial, Niat Pensiun Dini Tampaknya Harus Mundur akibat Corona

Setelah kamu menghitung besaran yang kamu mampu untuk ditabung, Parks merekomensasikan 80 persennya untuk dana darurat dan 20 persennya untuk tabungan pensiun. Dana darurat setidaknya setara pengeluaran tiga hingga enam bulan.

"Mungkin kamu butuh waktu setahun, atau satu setengah tahun untuk mencapai tujuan dana darurat kamu. Ketika sudah mencapai 100 persen, maka alokasikan 100 persen tabungan kamu untuk pensiun," ungkap Parks.

2. Pilih pasar modal

Salah satu cara untuk pensiun dengan nyaman adalah dengan investasi sejak dini. Namun demikian, generasi muda saat ini kerap kali memiliki pengenalan yang berat terhadap pasar modal.

Menurut Elijah Kovar, pendiri Great Waters Financial, ini lantaran mereka melihat kondisi keuangan orang tua yang cukup sulit. Sehingga, percaya kepada pasar modal menjadi tantangan tersendiri.

Kovar menjelaskan, ada baiknya anak muda percaya dengan pasar modal. Apabila indeks anjlok, maka jangan panik dan langsung melakukan aksi jual.

Baca juga: Agar Pensiun Dini Bisa Kaya, Hindari Pengeluaran untuk 7 Sektor Ini

3. Belajar dasar pengelolaan uang

Parks menyarankan, luangkan waktu untuk belajar tentang dasar-dasar pengelolaan keuangan pribadi. Ini antara lain membuat anggaran, menabung, dan investasi.

"Dengan belajar, kamu akan menemukan formula yang tepat ketimbang membuat keputusan secara terburu-buru," terang Parks.

Untuk menanggarkan dana pensiun, tidak perlu langsung dalam jumlah besar. Mulailah dengan jumlah yang kecil, nanti perlahan akan besar.

 

"Memupuk dana pensiun adalah kombinasi menabung dan investasi. Anda menabung untuk mencapai sebuah tujuan, yakni mendanai masa pensiun, di mana kontribusi Anda diinvestasikan pada instrumen yang diharapkan dapat tumbuh dalam beberapa tahun hingga masa pensiun," sebut Dan Herron, perencana keuangan bersertifikat di Elemental Wealth Advisors.

Baca juga: Ini 6 Cara Dapatkan Keuntungan dari Dana Pensiun

4. Bagaimana jika bukan peserta BPJS Ketenagakerjaan?

Jika kamu wirausaha atau pekerja lepas alias freelancer, besar kemungkinan kamu bukan peserta BPJS Ketenagakerjaan. Namun, jangan berkecil hati.

Kamu masih bisa memiliki tabungan pensiun sendiri. Sebab, ada dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) yang bisa membantu kamu merencanakan masa pensiun.

Kamu bisa mulai menabung untuk pensiun di DPLK atau bank-bank yang menyediakan produk tabungan pensiun.

Menariknya, pihak bank memiliki skema besaran dana yang bisa kamu tabung per bulannya untuk mencapai besaran dana yang kamu inginkan saat pensiun nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com