JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel mengenai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali menjadi berita populer Money Kompas.com. Ahok melontarkan komentar pedas soal BUMN migas tersebut.
Berikut 5 berita populer Money Kompas.com yang masih layak disimak pagi ini.
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku geram dengan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia atau Perum Peruri yang meminta dana sebesar Rp 500 miliar untuk proyek paperless.
Merespons hal tersebut, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menilai, Peruri memiliki hak untuk mematok biaya tinggi untuk proyek digitalisasi yang diminta oleh Pertamina.
Dahlan pun mempertanyakan proyek paperless yang dimaksud oleh Ahok.
Selengkapnya, silakan baca di sini.
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bertemu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Dalam pertemuan tersebut, Ahok mengaku telah menyampaikan sejumlah saran kepada Erick Thohir.
“Tadi habis bertemu Menteri BUMN. Kritik dan saran yang saya sampaikan, diterima dengan baik oleh Pak Erick,” ujar Ahok di akun Instagramnya, @Basukibtp, Kamis (17/9/2020).
Selengkapnya, cek di sini.
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan turut buka suara terkait pernyataan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mengusulkan agar Kementerian BUMN dibubarkan.
Menurut Dahlan, pemikiran agar kementerian yang mengelola perusahaan-perusahaan negara itu dibubarkan bukanlah ide yang baru. Ide tersebut sudah muncul sejak Menteri BUMN pertama, atau waktu itu masih disebut Menteri Negara Pendayagunaan BUMN, Tanri Abeng.
“Itu bukan pemikiran baru. Sejak Tanri Abeng menjadi menteri BUMN yang pertama, pemikiran itu sudah ada,” ujar Dahlan melalui website resminya, dikutip Kamis (17/9/2020).
Selengkapnya, silakan klik tautan ini.