Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Sebut Stok Beras Aman sampai Akhir Tahun

Kompas.com - 26/09/2020, 06:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan ketersediaan beras untuk kebutuhan nasional hingga akhir tahun. Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pimpinan komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Kementerian Lembaga 2020.

"Musim Tanam I dari bulan Januari-Juni 2020, ada 23 juta ton beras carry over, dan konsumsi masyarakat sekitar 15 juta ton lebih. Alhamdulillah stok Juli-Agustus itu ada 7,83 juta ton beras," ungkap Syahrul dikutip dalam keterangan resminya, Jumat (25/9/2020).

Maka pada masa Musim Tanam II, Syahrul mengatakan, pihaknya mengejar produksi dari lahan eksisting seluas 7,5 juta hektar, di mana sudah 87 persen lahan yang tertanam. Perkiraannya akan menghasilkan sekitar 15 juta ton beras.

Baca juga: PT KAI Integrasi Sistem Pembayaran Digital dengan Bank Mandiri

"Dengan stok yang ada, maka sampai akhir tahun kita memiliki stok beras yang cukup," imbuh dia.

Kendati demikian, Syahrul menekankan, proses produksi yang berjalan tersebut perlu diiringi penyerapan yang masif, guna menjaga kestabilan harga beras saat panen tiba. Ia mengakui, seringkali saat musim panen harga beras jadi turun.

"Kami harus intervensi dan harus mempersiapkan daya serap kami, tidak cukup hanya dengan Bulog, tapi dengan sinergi kementerian lain, juga seperti BUMN ada Berdikari, Pertani dan lainnya," kata dia.

Di sisi lain, Syahrul mengatakan, dibutuhkan penguatan dukungan pembiayaan melalui KUR untuk petani. KUR yang dimaksud seperti insentif khusus untuk membeli alat mesin pertanian (alsintan) senilai Rp 1 triliun untuk satu provinsi.

"Seperti untuk traktor besar, rice milling unit (RMU), penggilingan beras. Kami punya 186 penggilingan, 80 persennya sudah ketinggalan zaman. Kalau ini berikan dengan skala kredit dan ini berputar, maka paling lambat dalam setahun akan menghasilkan (produksi)," pungkas Syahrul.

Baca juga: Daftar Terbaru 126 Pinjol Ilegal, dari Duit Go hingga Pintu Kaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com