Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beroperasi 2021, KEK Galang Batang Bakal Serap 23.000 Tenaga Kerja

Kompas.com - 27/09/2020, 20:07 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang di Bintan, Kepulauan Riau ditargetkan menyerap sekitar 23.000 tenaga kerja. Hingga saat ini realisasi penyerapan tenaga kerja dalam tahap pembangunan sebesar 3.500 orang.

“Dengan tenaga kerja diserap tahap awal 3.500, diharapkan terus bertambah dan menimbulkan multiplier effect yang lain,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya, Minggu (27/9/2020).

Adapun realisasi investasi di KEK Galang Batang hingga September 2020 mencapai Rp 11 triliun. Pembangunannya saat ini telah mencapai 80 persen dan ditargetkan dapat beroperasi mulai tahun 2021.

Baca juga: Dirikan Perusahaan Patungan, Barito Pacific Sebut Siap Serap 10.000 Tenaga Kerja

KEK ini sedang melaksanakan beberapa pembangunan infrastruktur dan utilitas kawasan, refinery alumina, power plant, serta ditargetkan akan melakukan ekspor perdana sebanyak 1 juta ton Smelting Grade Alumina (SGA) pada tahun 2021.

Selain itu, rencananya juga akan akan dibangun industri tekstil di KEK Galang Batang. Nantinya, industri ini akan menyerap tenaga kerja dari istri atau keluarga pekerja/buruh PT BAI.

"Ini adalah pendekatan yang unik yang tidak banyak dilakukan di berbagai pabrik," ujarnya.

Dirjen Binapenta dan PKK Kementerian Ketenagakerjaan Suhartono menambahkan, pihaknya akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten, guna memenuhi target 23.000 tenaga kerja yang dibutuhkan KEK Galang Batang.

“Kami akan melakukan kerja sama dengan kawasan agar penyiapan tenaga kerjanya lebih cepat. Kami juga akan meminta bantuan dinas dari luar kawasan untuk bisa mengirim tenaga kerja ke kawasan ini," ungkapnya.

Ia mengatakan, saat ini sudah ada 90 tenaga kerja Indonesia yang tengah mengikuti pelatihan di China untuk mendapatkan alih teknologi dan keterampilan.

“Mereka ini nanti akan menjadi pengganti teknologi dari tenaga kerja asing yang ada di sini," ujar Suhartono.

KEK Galang Batang merupakan salah satu KEK yang bertema industri, dengan lokasi strategis yaitu terletak di Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan internasional, serta berhadapan dengan Singapura dan Malaysia.

Penetapan KEK ini diproyeksikan menjadi kawasan dengan kegiatan utama yakni industri pengolahan bauksit dan turunannya, dengan perkiraan investasi sebesar Rp 36,25 triliun dan penyerapan tenaga kerja paling tidak sebesar 23.200 orang, sampai dengan tahun 2027.

Nilai investasi tersebut masih berpotensi bertambah hingga 5,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 77 triliun. Proyek investasi tersebut mengakomodasi potensi terciptanya nilai tambah yang besar.

Baca juga: Perusahaan Pipa Baja Terbesar di Indonesia Ini Buka 12 Lowongan Kerja, Simak Syaratnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com