Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Restoran Minta Larangan "Dine In" Tak Pukul Rata

Kompas.com - 30/09/2020, 18:34 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Emil mengaku kecewa, jika restoran yang sudah melakukan protokol kesehatan dengan baik, kebijakannya disamaratakan dengan restoran yang melanggar protokol. Sebab, kata dia, biaya yang dikeluarkan pengusaha pun cukup besar untuk bisa memenuhi standar protokol yang baik.

"Sudah banyak biaya-biaya yang dikeluarkan untuk lakukan precaution (pencegahan penularan), jadi sebenarnya restoran di mal ataupun di hotel sudah cukup baik protokol kesehatannya," katanya.

Oleh sebab itu, Emil meminta untuk pemerintah bisa lebih memperhatikan kondisi pengusaha restoran yang tetap merugi sekalipun mal dan hotel dibuka. Sebab, tingkat kunjungan memang sangat rendah, karena umumnya masyarakat datang ke mal untuk menikmati layanan dine in di restoran.

"Jadi yah di selektif, untuk di mal dan hotel itu boleh lah dine in dengan kapasitas 50 persen. Nah di luar itu ada tim yang periksa, jadi ada pemeriksaannya, jangan main hajar saja (semua disamaratakan)," pungkasnya.

Baca juga: PHRI Sebut 200.000 Pegawai Restoran yang Bekerja di Mal Dirumahkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com