Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditopang Segmen Korporasi, Kredit BTPN Kuartal III Tumbuh 6 Persen

Kompas.com - 27/10/2020, 10:20 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencatatkan kredit pada kuartal III tahun 2020 mencapai Rp 148,8 triliun atau naik 6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Pertumbuhan kredit BTPN ditopang oleh segmen korporasi yang meningkat 21 persen menjadi Rp 89,3 triliun pada akhir kuartal III tahun 2020.

Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana mengatakan, pembiayaan segmen korporasi yang merupakan pembiayaan jangka panjang, diantaranya untuk proyek ketahanan energi, ketahanan pangan dan infrastruktur, dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.

“Di tengah situasi ekonomi yang menantang bagi kita semua. Hal ini tidak lepas dari kepercayaan nasabah kepada layanan perbankan kami,” kata Ongki melalui siaran pers, Senin (26/10/2020).

Baca juga: Genjot Pertumbuhan Kredit, BCA Berharap Banyak ke Segmen Korporasi

Ongki mengatakan, kualitas kredit Bank BTPN tetap sehat, dengan gross NPL yang berada di level 1,10 persen pada akhir September 2020. Angka ini masih relatif rendah dibandingkan NPL industri perbankan yang pada akhir Agustus 2020 tercatat sebesar 3,22 persen.

Untuk pemenuhan kebutuhan pembiayaan kredit, Bank BTPN menghimpun pendanaan sejumlah Rp 149,9 triliun sampai dengan akhir bulan September, atau naik 3 persen (YoY). Total pendanaan ini berasal dari dana pihak ketiga sejumlah Rp 100,8 triliun, pinjaman dari pihak lain sebesar Rp 42,6 triliun, serta pinjaman subordinasi senilai Rp 6,5 triliun rupiah.

Dengan realisasi penyaluran kredit dan pendanaan tersebut, rasio likuiditas dan pendanaan berada pada tingkat yang sehat, LCR (Liquidity Coverage Ratio) berada pada level 246,45 persen, sementara NSFR (Net Stable Funding Ratio) 113,13 persen per posisi akhir September 2020.

Bank BTPN juga mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 3 persen (YoY), dari Rp 182,2 triliun menjadi Rp 186,9 triliun, dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) 24,9 persen. Sementara itu, hingga September 2020, Bank BTPN telah melakukan langkah restrukturisasi kredit sebesar Rp 11,6 triliun atau sekitar 7,8 persen dari keseluruhan portofolio kredit konsolidasi.

“Kami yakin dengan permodalan yang kuat dan dukungan global dari SMBC, kami akan mampu memberi pelayanan lebih baik kepada jutaan nasabah serta berkontribusi lebih nyata kepada perekonomian nasional,” kata Ongki.

Sementara itu, Bank BTPN terus meningkatakan literasi digital dan secara konsisten mengembangkan platform Jenius untuk melayani segmen nasabah yang lebih luas sekaligus memenuhi kebutuhan para pelaku ekonomi digital.

Total pengguna Jenius naik 37 persen (yoy) menjadi 2,8 juta, sementara total dana pihak ketiga bertumbuh 136 persen menjadi hampir Rp 12,2 triliun (YoY). Pertumbuhan jumlah pengguna dan dana pihak ketiga Jenius tidak lepas dari kebutuhan masyarakat yang makin meningkat terhadap produk simpanan di era pandemi ini.

Baca juga: Kuartal III-2020, Penyaluran Kredit Bank Mandiri Tumbuh 3,79 Persen

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

BI Bakal Tahan Suku Bunga hingga 2025

BI Bakal Tahan Suku Bunga hingga 2025

Whats New
Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Work Smart
BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

Whats New
Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Whats New
Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Whats New
Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Whats New
Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Whats New
Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Smartpreneur
Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Whats New
Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Whats New
Lazada: Indonesia Pasar Besar untuk E-commerce, Semua Punya Kesempatan Sama

Lazada: Indonesia Pasar Besar untuk E-commerce, Semua Punya Kesempatan Sama

Whats New
Platform Pinjaman Online Kredit Pintar Tunjuk CEO Baru

Platform Pinjaman Online Kredit Pintar Tunjuk CEO Baru

Whats New
Adaptasi Penjualan Produk Asuransi Unitlink Butuh Waktu 3-6 Bulan

Adaptasi Penjualan Produk Asuransi Unitlink Butuh Waktu 3-6 Bulan

Whats New
Tingkatkan Layanan, IoT Diterapkan di LRT Palembang

Tingkatkan Layanan, IoT Diterapkan di LRT Palembang

Whats New
Serahkan DIPA Terakhir Kabinet Jokowi, Sri Mulyani Harap Segera Terlaksana Awal 2024

Serahkan DIPA Terakhir Kabinet Jokowi, Sri Mulyani Harap Segera Terlaksana Awal 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com