Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intip Bisnis Tas Daur Ulang Plastik yang Rambah Pasar Ekspor

Kompas.com - 31/10/2020, 08:13 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

"Di Ambarawa saya menemui kondisi ibu-ibu yang masih bisa dikembangkan," katanya.

Tetapi menjadi serius mengelola bisnis bukan berarti hal yang mudah. Ia banyak melalui masa-masa sulit dari kekurangan modal, sumber daya manusia (SDM) yang belum memadai, hingga kesulitan mengelola manajemen bisnisnya.

Deasy berkisah, dirinya memulai bisnis dengan modal senilai Rp 10 juta yang berasal dari tabungan pribadi. Saat itu penjualan tas hanya memberi untung sedikit, bahkan seringkali defisit. Ia harus menyuntik modal kembali guna tetap bisa berproduksi.

Baca juga: Berawal dari Kegemaran Belanja Tas Branded, Maya Kini Punya Bisnis Beromzet 3M

Syukurnya bisnis tetap terus berjalan, hingga akhirnya ia berhadapan dengan permintaan yang banyak sedangkan kapasitas produksi tak menyanggupi. Alhasil, Deasy harus menambah SDM, ia merekrut dan melatih para pegawai untuk memiliki kemampuan memproduksi tas seperti dirinya.

Permasalahan manajemen akhirnya terasa ketika tim bisnisnya semakin banyak. Salah satunya, ia harus mampu mendelegasikan pekerjaan secara lebih efektif.

"Berhubungan antar manusia tidaklah mudah karena kita berurusan dengan ego, pengertian dan pemikiran, serta pengalaman dan kebiasaan masing-masing. Sehingga selain menjadi mentor dan 'kapten', saya juga menjadi teman mereka untuk berbagi dan berjuang bersama," ungkap Deasy.

Kini bisnisnya sudah berjalan selama 6 tahun, Deasy pun memiliki 15 pegawai yang mencakup bagian memotong bahan, merajut dan menjahit, quality control, dan administrasi. Seiring dengan berkembangnya bisnis, permodalan pun tak lagi menjadi kendala yang besar.

Baca juga: Arimami Menyulap Tas Kresek Bekas menjadi Bermacam Aksesoris

Pemasarannya kini berkembang, tak lagi di media sosial pribadi, melainkan ke website resmi dan akun bisnis instagram dengan brand Kreskros. Deasy juga memperkenalkan produknya lewat baazar dan workhsop.

Strategi pemasaran itu membuat penjualan mencakup pasar yang luas, ke seluruh Indonesia, tapi umumnya permintaan banyak didapatkan dari konsumen di Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Tapi hanya di dalam negeri bahkan hingga ke mancanegara.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com