Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Melesat meski Belum Ada Ketetapan Pemenang Pilpres AS

Kompas.com - 05/11/2020, 07:01 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Saham-saham AS di Wall Street melesat naik, meskipun pemilihan presiden AS masih dalam proses penghitungan.

Melansir CNBC, Kamis (4/11/2020), indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 367,63 poin atau 1,3 persen ke level 27.847,66. Indeks S&P 500 naik 2,2 persen, atau naik 74,42 poin ke level 3.443,, sementara Nasdaq melonjak 3,9 persen, atau naik 430,21 poin ke level 11.590,78.

Direktur pelaksana perdagangan tunai ekuitas AS di Barclays Mike Lewis mengatakan, pasar tampaknya melihat periode pemilihan presiden AS merupakan pertempuran di tingkat senat, dan Partai Republik akan tetap memegang kendali.

"Saya pikir berita besar untuk pasar saat ini, tidak akan ada gelombang biru, yang umumnya mendukung pasar. Prospek ke depan untuk pasar, tentang kebijakan dan The Fed daripada tentang politik," kata Mike Lewis.

Baca juga: Faisal Basri: Indonesia Lebih Diuntungkan jika Trump Kembali Terpilih...

Saham-saham teknologi melonjak, dengan kenaikan saham Apple dan Microsoft keduanya naik di atas 4 persen. Facebook melesat 8,3 persen, sementara Google-parent Alphabet dan Amazon keduanya melonjak di atas 6 persen.

Pasar dan investor Wall Street mengaitkan pergerakan di bidang teknologi dengan sejumlah faktor, termasuk sistem keamanan pada saat ketidakpastian.

Selain itu, beberapa investor juga memandang potensi Partai Republik untuk bertahan di Senat sebagai hal positif.

"Tampaknya investor mungkin puas dengan setidaknya setengah (Senat Republik) dan tidak ada kenaikan pajak jika bantuan fiskal datang terlambat," kata Stifel Kepala Strategi Ekuitas Kelembagaan Barry Bannister.

Pasar juga mengamati implikasi pertempuran tingakat Senat terhadap kebijakan fiskal di masa depan. Tidak bisa dipastikan, apakah Demokrat akan mampu memenangkan kembali Senat.

Berdasarkan riset NBC, Donald Trump diproyeksikan akan memenangkan pemilihan presiden di Florida, Indiana, Alabama, North Dakota, Kentucky, South Dakota, Arkansas dan Ohio. Sementara Joe Biden diproyeksikan akan memenangkan pemilihan di Maine, Vermont, Delaware, Maryland, Massachusetts, Colorado, New York dan Virginia.

Biden tampaknya tidak dapat mengambil alih North Carolina, dengan Trump yang memimpin di negara bagian itu, menurut NBC News. Namun, Biden memimpin di Arizona dan Michigan, menurut NBC News.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com