Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Resesi, Ini 5 Instrumen Investasi yang Bisa Kamu Lirik

Kompas.com - 05/11/2020, 12:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Siapa sangka, berinvestasi di peer to peer (P2P) lending sekarang semakin digemari.

Untuk berinvestasi di P2P lending, kamu bisa pertimbangkan persentase TKB90. Adapun TKB90 adalah tingkat keberhasilan penyelenggaran P2P lending dalam menyelesaikan kewajiban pinjam-meminjamnya dalam waktu 90 hari setelah jatuh tempo.

"Perhatikan pula manajemen risiko P2P lending, misal seandainya gagal bayar, apa yang harus dilakukan," tutur Melvin.

4. SBN

Pemerintah kerap menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) konvensional maupun syariah. Instrumen investasi yang cenderung aman ini bisa menjadi pilihanmu berinvestasi saat terjadi resesi.

Selain mengamankan uang, kamu membantu Indonesia ke luar dari dampak berkepanjangan dari pandemi Covid-19. Sebab selama pandemi, beberapa SBN diterbitkan untuk mendanai APBN yang dikucurkan untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), seperti jaring pengaman sosial.

"Bisa dipakai untuk diversifikasi portofolio investasi, mengurangi risiko portofolio, dan untuk tujuan jangka menengah 1-5 tahun," ungkap Melvin.

Informasi saja, saat ini pemerintah masih membuka masa penawaran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel kepada investor individu secara online, yakni Sukuk Tabungan (ST) seri ST007.

Adapun masa penawaran ST007 sendiri akan berakhir pada 25 November 2020 mendatang pukul 10.00 WIB.

Di laman resmi DJPPR dijelaskan imbal hasil atau kupon ST007 bersifat mengambang atau floating with floor dengan tingkat imbalan yang mengacu pada bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Cukup dengan Rp 1 juta kamu bisa memesan ST007 ini. Sementara maksimal pemesanan adalah Rp 3 miliar.

Baca juga: Tak Terpengaruh Resesi, Realisasi Investasi Belanda di RI Capai 500 Juta Dollar AS

Untuk periode pertama (yang akan dibayar pada tanggal 10 Januari 2021 dan tanggal 10 Februari 2021) berlaku kupon sebesar 5,5 persen.

Tingkat kupon untuk periode 3 bulan pertama sebesar 5,50 persen tersebut berlaku sebagai tingkat kupon minimal (floor). Tingkat kupon minimal tidak berubah sampai dengan jatuh tempo.

5. Emas

Sudah bukan rahasia, emas kerap dipilih jika terjadi krisis atau fenomena jatuhnya instrumen investasi lain. Sehingga wajar sepanjang Covid-19 ini, harga emas mengalami kenaikan.

"Emas ini menurut saya cocok sebagai alternatif dana darurat. Karena emas relatif aman (harganya stabil, cenderung naik), likuid (bisa dijual atau digadaikan) dan mudah diakses (bisa dibeli/jual melalui toko emas fisik, online atau bahkan lewat PT Pegadaian)," pungkas Melvin.

Baca juga: Resesi Anti Panik, Coba Lakukan Ini pada Keuanganmu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com