Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Edhy: Tanpa Terumbu Karang, Jangan Pikir Ikan Akan Melimpah

Kompas.com - 13/11/2020, 13:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyampaikan menanam satu terumbu karang sama dengan menanam 20 pohon di daratan.

Menurut dia, Indonesia perlu memiliki konservasi terumbu karena karena sumber daya ikannya yang melimpah. Tercatat Indonesia punya sumber daya ikan sebesar 12,54 juta ton per tahun dan 39 persen jenis ikan karang di dunia.

Indonesia pun rumah bagi 596 jenis terumbu karang atau 69 persen dari total terumbu karang di dunia, dengan luas tak kurang dari 25.000 kilometer atau sebesar 14 persen dari luas terumbu karang dunia.

"Terumbu karang tempat berkembang biaknya ikan-ikan selama ini kita makan. Tanpa terumbu karang, jangan pernah berpikir sumber daya alam kita akan berkembang biak. Yang ada malah kekurangan ikan," kata Edhy dalam sambutan di Kick-off Coral Reef Rehabilitation and Management Program-Coral Triangle Initiative (COREMAP-CTI), Jumat (13/11/2020).

Baca juga: Menteri Edhy Memuji Satu Gagasan Era Susi Pudjiastuti, Apa Itu?

Edhy menuturkan, banyak manfaat yang bisa diambil dari menjaga terumbu karang. Satu terumbu karang menghasilkan oksigen 20 kali dari pohon di daratan.

Pelestariannya dan pemanfaatan yang benar pun akan mampu menciptakan lapangan pekerja bagi masyarakat pesisir. sebagai penghasil koral terbesar di dunia, banyak masyarakat pesisir yang menggantungkan hidupnya dari pemanfaatan koral.

"Dengan mengarahkan pada penyelematan karang, kita juga menjamin masa depan. Makanya bagi kami ini adalah inti keberhasilan pengelolaan laut Indonesia," ucap Edhy.

Edhy ingin membuktikan, kegiatan yang berfokus pada keberlanjutan/ramah lingkungan (sustainability) tidak bertentangan dengan ekonomi. Namun tentu dibutuhkan aturan main yang sesuai dan pengawasan yang terkendali.

"Kita harus menunjukkan bahwa dengan membangun keberlanjutan, kita bisa manfaatkan lingkungan, tentunya ada aturannya. Dan semakin kita jaga, ikan-ikan akan tumbuh. Kami juga akan fokus di hilirnya," pungkas Edhy.

Adapun pelaksanaan COREMAP-CTI kali ini diadakan di Sorong, Papua Barat. Pelaksanaan COREMAP-CTI ini bertujuan untuk melindungi dan mengelola pemanfaatan terumbu karang serta ekosistem terkait di Papua Barat.

Di Papua Barat, pelaksanaan COREMAP-CTI meliputi tiga tempat prioritas, yakni Suaka Alam Perairan Kepulauan Raja Ampat, Suaka Alam Perairan Kepulauan Waigeo sebelah barat, dan Kawasan Konservasi Perairan Daerah Raja Ampat.

Baca juga: Jadi Penyintas Covid-19, Menteri Edhy Mengaku Sempat Mimpi Buruk dan Tolak Ventilator

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com