Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Disabilitas Alami Penurunan Pendapatan hingga 80 Persen Selama Pandemi

Kompas.com - 19/11/2020, 14:11 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 memberikan tekanan pada kondisi perekonomian, tak terkecuali kelompok masyarakat penyandang disabilitas.

Hasil riset pemerintah Australia bersama dengan Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (Kompak) menunjukkan, pandemi telah membawa dampak yang memprihatinkan bagi penyandang disabiitas.

Minister Consellor Kedutaan Australia Kirsten Bishop menjelaskan, para pekerja disabilitas yang sebagian besar bekerja di sektor informal mengalami penurunan penghasilan sebanyak 50 persen hingga 80 persen.

"Pandemi telah membawa dampak memprihatinkan bagi perekonomian penyandang disabilitas di mana mereka yang bekerja sektor informal mengalami penghasilan 50 sampai 80 persen," ujar dia dalam Kompas Talks yang dilakukan secara virtual, Kamis (19/11/2020).

Baca juga: Tingkatkan Pendapatan Nelayan, Menteri Edhy Resmikan Pasar Ikan Modern di Palembang

"Bahkan individu yang memiliki lebih dari satu jenis disabilitas, lansia, dan berpendidikan rendah mendapatkan dampak yang lebih buruk lagi," tambah dia.

Untuk meningkatkan kesejahteraan para pekerja disabilitas terutama yang berada di daerah, Kirsten pun mengatakan pihak pemerintah Australia membantu pemerintah dalam negeri untuk melakukan uji coba dan memperkuat sistem pemerintahan di daerah.

Hal itu termasuk sistem informasi dan registrasi data kependudukan yang kerap kali sulit dilakukan oleh masyarakat disabilitas.

"Kami bersama dengan Kompak membantu pemerintah melakukan uji coba dan memperkuat sistem pemerintah di daerah termasuk sistem informasi dan registrasi kependudukan berbasis masyarakat," ujar dia.

Dia pun mengatakan, hal itu terbukti efektif untuk bisa mengidentifikasi serta mendaftarkan kelompok rentan yang belum tersentuh bantuan pemerintah.

"Ini terbukti efektif mengidentifikasi dan daftrakan kel rentan yang belum tersebntuh dan bisa mendapatkan bansos (bantuan sosial), seperti bansos dana desa, serta intervensi di pengelolaan publik, akuntabilitas sosial, serta cukup sukses membantu pemerintah Indonesia dan masyarakat rentan di amsa pandemi," ujar dia.

Baca juga: Berapa Pendapatan Negara dari Cukai Peredaran Miras?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejar Target Sejuta Penyuluh Kemitraan UMKM, KPPU Gaet 500 Mahasiswa di Kalbar

Kejar Target Sejuta Penyuluh Kemitraan UMKM, KPPU Gaet 500 Mahasiswa di Kalbar

Whats New
Tiga Hal yang Perlu Dihindari Saat Membuat Resume Lamaran Kerja

Tiga Hal yang Perlu Dihindari Saat Membuat Resume Lamaran Kerja

Work Smart
OJK Tunggu Pengajuan Nama Komisaris Utama Bank Muamalat

OJK Tunggu Pengajuan Nama Komisaris Utama Bank Muamalat

Whats New
Per Maret 2024,  BCA Telah Gelontorkan Rp 117,7 Triliun untuk UMKM

Per Maret 2024, BCA Telah Gelontorkan Rp 117,7 Triliun untuk UMKM

Whats New
Daftar 15 Sekolah Kedinasan Kemenhub yang Buka Formasi CPNS 2024

Daftar 15 Sekolah Kedinasan Kemenhub yang Buka Formasi CPNS 2024

Whats New
Starlink Belum Punya Kantor di Indonesia, Menkominfo Beri Waktu 3 Bulan

Starlink Belum Punya Kantor di Indonesia, Menkominfo Beri Waktu 3 Bulan

Whats New
Kurangi Sampah Plastik, Indonesia Dapat Pinjaman dari ADB Hampir Rp 8 Triliun,

Kurangi Sampah Plastik, Indonesia Dapat Pinjaman dari ADB Hampir Rp 8 Triliun,

Whats New
Respons Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Tidak Ada Keluhan Gangguan Suplai Bahan Industri

Respons Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Tidak Ada Keluhan Gangguan Suplai Bahan Industri

Whats New
Bertemu Petinggi Nikkei Inc, Menko Airlangga Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia

Bertemu Petinggi Nikkei Inc, Menko Airlangga Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia

Whats New
Libur Panjang Waisak, Jasa Marga Catat 292.820 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang Waisak, Jasa Marga Catat 292.820 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Mengenal 2 Jenis Bias Psikologis dalam Investasi dan Cara Menghadapinya

Mengenal 2 Jenis Bias Psikologis dalam Investasi dan Cara Menghadapinya

Earn Smart
Target Rasio Utang Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Target Rasio Utang Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Berantas Judi 'Online', Menkominfo Ancam X, Google, hingga Meta Denda Rp 500 Juta

Berantas Judi "Online", Menkominfo Ancam X, Google, hingga Meta Denda Rp 500 Juta

Whats New
Kurangi Emisi GRK, MedcoEnergi Tingkatkan Penggunaan Listrik PLN di Blok Migasnya

Kurangi Emisi GRK, MedcoEnergi Tingkatkan Penggunaan Listrik PLN di Blok Migasnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com