Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Tahun, BI Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi?

Kompas.com - 19/11/2020, 18:31 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan BI-7DRR empat kali sebanyak 125 basis poin (bps) sepanjang 2020. Penurunan suku bunga terjadi pada bulan Februari, Maret, Juni, Juli, dan November 2020. Bahkan sejak Juli, BI sudah memangkas suku bunga sebanyak 225 bps.

BI tidak menutup peluang suku bunga acuan kembali diturunkan pada Desember 2020. Namun Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, bank sentral akan melihat perkembangan lebih lanjut terkait penurunan suku bunga acuan pada 2020 ini.

"Tentu saja kami akan memantau perkembangan ekonomi global dan domestik, khususnya tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nilai tukar. Tentu saja akan kami lihat dari bulan ke bulan untuk menentukan respons kebijakan," kata Perry dalam jumpa pers pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur bulan November, Kamis (19/11/2020).

Baca juga: Salip Mark Zuckerberg, Elon Musk Jadi Orang Terkaya ke-4 Dunia

Kendati demikian Perry menekankan, bank sentral tetap menganut kebijakan moneter yang longgar. Kalaupun tidak menurunkan suku bunga lebih lanjut, pihaknya bakal terus menggulirkan suntikan likuiditas ke perbankan.

Asal tahu saja, Bank Indonesia telah menambah likuiditas (quantitative easing) di perbankan sekitar Rp 680,89 triliun hingga 17 November 2020.

Suntikan likuiditas terutama bersumber dari penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) sekitar Rp 155 triliun dan ekspansi moneter sekitar Rp 510,09 triliun.

"Stance kebijakan longgar BI tidak hanya dicerminkan dari suku bunga, tapi perlu dilihat juga ekspansi likuiditas sudah sangat besar kami lakukan," tandas Perry.

Baca juga: Ini Alasan Erick Thohir Angkat Eks Dirut Food Station Jadi Bos RNI

Sebagai informasi, longgarnya kondisi likuiditas tersebut mendorong tingginya rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yakni 30,65 persen pada Oktober 2020 dan rendahnya rata-rata suku bunga PUAB overnight, sekitar 3,29 persen pada Oktober 2020.

Longgarnya likuiditas serta penurunan BI7DRR juga berkontribusi menurunkan suku bunga deposito dan kredit modal kerja pada Oktober 2020 dari 5,18 persen dan 9,44 persen pada September 2020 menjadi 4,93 persen dan 9,38 persen.

Imbal hasil SBN 10 tahun turun dari 6,58 persen pada akhir Oktober 2020 menjadi 6,13 persen per 18 November 2020.

Baca juga: Suku Bunga Acuan BI Turun, IHSG Menguat Intip Level 6.600

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com