Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan ke Toko Ritel dan Restoran Mulai Membaik, tetapi...

Kompas.com - 24/11/2020, 12:04 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mandiri Institute menyatakan, tingkat kunjungan masyarakat ke toko ritel dan restoran mulai membaik seiring waktu, semenjak merebaknya pandemi Covid-19.

Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono mengatakan, mereka melakukan riset yang dilakukan dari Juli hingga Oktober 2020 dengan menggunakan metode live tracking, serta mengumpulkan data dari 7.217 lokasi toko dan 9.362 restoran di 8 kota besar.

Berdasarkan hasil riset tersebut, data menunjukkan adanya pemulihan kunjungan meskipun belum sepenuhnya seperti periode sebelum pandemi Covid-19.

Baca juga: Meramu Model Pembelajaran Kewirausahaan yang Ideal

Namun, jumlah kunjungan sempat kembali mengalami penurunan pasca-diperketatnya kembali penerapan PSBB di sejumlah wilayah, seperti Jakarta. 

"Berdasarkan analisa data Google Maps, kami menemukan bahwa angka kunjungan ke tempat belanja menurun tipis menjadi 52 persen di bulan Oktober, dari 57 persen di bulan September," ujar Teguh dalam keterangan tertulis, Selasa (24/11/2020).

Penurunan juga dialami oleh kunjungan restoran menjadi 47 persen pada Oktober, dari 53 persen pada bulan sebelumnya.

"Data menunjukkan bahwa meski sudah kembali memasuki PSBB transisi, dampak dari PSBB II di DKI masih terasa,” kata Teguh.  

Lebih lanjut Teguh menjelaskan, analisis spasial juga menunjukkan ketimpangan dalam pemulihan kunjungan ke restoran.

Di wilayah Jadetabek, lanjut Teguh, pemulihan terjadi lebih cepat di daerah pemukiman penduduk seperti perbatasan Bekasi dan Tangerang. 

Dia mencontohkan, kunjungan ke restoran di daerah sekitar Jakarta seperti Tangerang, Bekasi dan Depok, sudah di atas 50 persen.

"Bogor, baik di pusat kota maupun  kawasan wisata, menunjukkan tren pemulihan yang lebih cepat. Di Surabaya, kunjungan berangsur pulih di daerah perumahan dan universitas. Sedangkan di Denpasar, masih belum menunjukkan pemulihan yang signifikan antara Juli dan Oktober 2020," tutur Teguh.

Baca juga: Butuh Kepastian Ketersediaan Vaksin Covid-19, Pengusaha: We Dont Like Surprise

Berdasarkan riset yang telah dilakukan, Mandiri Institute menyimpulkan, ketimpangan tingkat kunjungan restoran akan berdampak pada ketimpangan dalam potensi bisnis UMKM yang bergerak ataupun terkait dengan di sektor restoran.

Hal ini akan menjadi tantangan dalam mendorong pemulihan UMKM.

Tantangan lain di sektor restoran adalah, upaya meningkatkan kepatuhan penerapan protokol kesehatan yang ketat di restoran, terutama untuk dine-in.

"Tanpa adanya kepatuhan masyarakat dan pelaku usaha, serta pengawasan dan penegakan aturan protokol kesehatan oleh pemerintah, minat masyarakat untuk dine-in di restoran masih akan rendah untuk ke depannya," ucap Teguh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Cegah Penyelundupan, Vietnam Ditawari Tanam Investasi Benih Lobster di RI

Cegah Penyelundupan, Vietnam Ditawari Tanam Investasi Benih Lobster di RI

Whats New
TikTok Gandeng Tokopedia, Teten Wanti-wanti Hal Ini

TikTok Gandeng Tokopedia, Teten Wanti-wanti Hal Ini

Whats New
Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Whats New
Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Spend Smart
Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Whats New
Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Work Smart
Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Whats New
Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Whats New
Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Whats New
Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Whats New
Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Whats New
Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Whats New
BPDLH dan UNDP Luncurkan 'Catalytic Fund', Apa Itu?

BPDLH dan UNDP Luncurkan "Catalytic Fund", Apa Itu?

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Whats New
DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com