Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Berhasil Dampingi 200.000-an Petani, Kadin Indonesia Dapat Tugas Baru dari Jokowi

Kompas.com - 25/11/2020, 13:40 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Dengan begitu, dapat membuka lebih banyak lapangan kerja yang menjadi sumber kesejahteaan seluruh masyarakat Indonesia.

Senada dengan harapan tersebut, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan, situasi dan kondisi pandemi Covid-19 telah memukul perekonomian dan memicu resesi ekonomi dunia, tak terkecuali Indonesia.

Dampak paling nyata dari resesi ekonomi,kata dia, adalah meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan.

Pada kondisi tersebut, Kadin menilai, sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan industri pengolahan dapat diandalkan untuk merangsang pemulihan perekonomian nasional.

Baca juga: Sektor Pertanian Tumbuh di Masa Pandemi, Dinilai Sumbang Pertumbuhan Ekonomi

Sektor pertanian perlu terus dikembangkan karena masih tumbuh positif di saat sektor lain mengalami kontraksi.

Untuk itu, kebijakan dan kemitraan yang berpihak kepada sektor yang mendukung ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani juga perlu terus didorong.

“Jika mencermati tingginya permintaan pangan, maka program pertanian berkelanjutan harus jadi pedoman dalam pengembangan pertanian di Indonesia, khususnya pada masa pandemi dan pascapandemi,” ungkap Rosan.

Di sisi lain, Rosan mengatakan, pihaknya mengapresiasi pemerintah dan DPR yang telah mengesahkan Undang-undang (UU) Cipta Kerja sebagai komitmen dalam memberi kepastian hukum dalam berusaha.

Rosan optimis, sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan industri pengolahan akan terus tumbuh seiring adanya UU tersebut.

Baca juga: Ketum Kadin: UU Cipta Kerja Dapat Gairahkan Dunia Usaha

“Dalam JFSS ke-5 ini, Kadin Indonesia mengajukan model kemitraan terintegrasi hulu-hilir inclusive closed loop yang terbukti meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani,” ujar Rosan.

Acara yang sudah digelar sejak 2010 itu memang bertujuan untuk menggerakkan seluruh pemangku kepentingan, dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, peternak, juga nelayan.

Dalam JFSS kali ini, Kadin pun mengangkat tema “Pemulihan Ekonomi Nasional untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Gizi serta Meningkatkan Kesejahteraan Petani, Peternak, Nelayan dan Industri Pengolahan”.

Franky menambahkan, sejauh ini Indonesia sudah suskes mengembangkan kelapa sawit dan menjadi produsen utama dunia.

Baca juga: Dukung Upaya Pemerintah, Industri Kelapa Sawit Bantu Perangi Corona

Kemudian agar kesuksesan tersebut bisa direplikasi pada komoditas lainnya, maka sedikitnya ada lima kunci sukses.

Pertama, menciptakan ekosistem dan business model yang kondusif, melalui inclusive close loop. Kedua, dukungan kebijakan pemerintah dan mendukung business model untuk produk-produk pertanian yang ingin diunggulkan.

Ketiga, Franky melanjutkan, keberadaan koperasi petani untuk mencapai skala ekonomi dan menciptakan food estate yang dapat direplikasi.

Keempat, membangun rantai pasok terintegrasi. Terakhir, kerja sama berbagai pihak (public private partnership) dengan koperasi petani.

Dengan lebih dari 55 juta tenaga kerja, maka sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan industri pengolahan, Indonesia berpotensi muwujudkan the next trillion dollars for Indonesia economy.

“Kami harap melalui JFSS5 ini juga dapat mewujudkan Indonesia dream value creation for the next 1 trillion dollars,” ujar Franky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com