Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbankan Syariah Diproyeksi Bakal Tumbuh Positif di 2021

Kompas.com - 07/12/2020, 19:05 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri perbankan syariah nasional diperkirakan akan tumbuh positif di 2021.

Ada sejumlah indikator yang dapat mendorong pertumbuhan perbankan syariah, salah satunya mega merger (penggabungan) bank syariah anak usaha bank BUMN.

"Kalau melihat indikator, seperti likuditas dan aset, masih cukup potensial untuk perbankan syariah berkembang. Apalagi tahun ini ada beberapa bank syariah BUMN yang digabungkan," ujar Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad dalam webinar Customer & Media Gathering CIMB Niaga Syariah, Senin (7/12/2020).

Baca juga: Pemerintah Dorong Gasifikasi Batu Bara untuk Tekan Impor Elpiji dan Tarik Investasi

Tauhid mengatakan, penggabungan tersebut membuat adanya poros perbankan syariah di Indonesia, sehingga dapat mendorong pengembangan industri perbankan syariah secara keseluruhan.

Apalagi, hingga Juni 2020, pangsa pasar perbankan syariah dalam negeri baru sebesar 6,18 persen dibandingkan perbankan konvensional.

Sehingga masih ada ruang yang besar untuk pengembangan industri perbankan syariah.

"Saya kira itu (penggabungan bank syariah BUMN) menjadi suatu pendorong kedepan untuk perbankan syariah melakukan ekspansi lebih cepat lagi di 2021," imbuh Tauhid.

Kendati demikian, yang menjadi tantangan bagi para pelaku industri perbankan syariah adalah bagaimana bisa menangkap peluang yang ada di tengah pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Pertamina Siap Terbitkan Surat Utang untuk Investasi ke Energi Baru Terbarukan

Saat ini, banyak unit usaha yang memang membutuhkan pembiayaan, peluang ini pun bisa diambil.

Meski demikian, diakui Tauhid, memilih pasar yang tepat di tengah kondisi saat ini cukup sulit.

"Saat ini pemerintah juga memberikan bantuan dengan restrukturisasi, KUR, dan BLT senilai Rp 2,4 juta, itu jadi menambah dana di masayarakat, tapi kedepannya itu akan berkurang dan pada saat itu bank syariah memiliki potensi yang besar," ujar Tauhid.

Sementara itu, Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara mengatakan, pihaknya juga optimistis industri perbankan syariah bisa tumbuh positif di tahun depan.

Ia pun menargetkan, CIMB Niaga Syariah bisa tumbuh 10 persen atau double digit di 2021.

Baca juga: Chandra Asri Resmi Merger dengan PT SMI

Optimisme itu, salah satunya, didorong dengan mulai tersedianya vaksin Covid-19 di Indonesia, sehingga pemulihan ekonomi pun akan terjadi.

Selain itu, berbagai perbaikan kinerja di tahun ini juga sudah dilakukan CIMB Niaga Syariah., seperti menjaga kualitas aset dan likuditas bank serta mendorong pengembangan digital bank.

"PR-PR ini sudah dilakukan dengan baik 2020, sehingga sedikit ada rasa optimisme kami di 2021, untuk bisa tumbuh 10 persen, tentunya seiring dengan faktor positif lainnya, seperti vaksin Covid-19." ujar Pandji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com