Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prudential Luncurkan PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund

Kompas.com - 12/12/2020, 19:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) meluncurkan dana investasi (fund) PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund. Produk ini merupakan dana investasi campuran berbasis syariah dengan mata uang rupiah dengan akses investasi yang lebih stabil dengan diversifikasi aset-aset syariah dalam negeri (sukuk) dan luar negeri (saham).

Novi Imelda, Chief Investment Officer Prudential Indonesia mengatakan, strategi investasi untuk PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund adalah menempatkan dana nasabah pada Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), atau Sukuk, yang aman dan dijamin negara dengan risiko default nol, serta di saham-saham luar negeri yang memenuhi prinsip syariah.

“PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund sangat sesuai bagi nasabah dengan profil risiko moderat sekaligus memaksimalkan potensi pasar modal syariah,” ujar Novi dalam virtual konferensi Jumat (11/12/2020).

Baca juga: Januari 2021, Tesla Jajaki Rencana Investasi di Indonesia

Novi menambahkan, alokasi aset PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund dilakukan sesuai dengan prinsip Syariah, dengan alokasi aset 0-79 persen pada ekuitas syariah global, 0-79 persen pada pendapatan tetap syariah, dan 0-20 persen pada kas, deposito atau instrument pasar uang termasuk reksadana pasar uang syairah.

Dalam mengelola dana nasabah, Prudential Indonesia bekerja sama dengan Eastspring Investments Indonesia (Eastspring Indonesia), perusahaan Manajer Investasi dengan Total Dana Kelolaan terbesar di Indonesia menerapkan prinsip kehati-hatian secara optimal dalam memilih instrumen investasi yang memiliki fundamental baik dan pendanaan yang kuat.

Islamic Finance Development Indicator (IFDI) 2020 melaporkan, Indonesia menduduki peringkat kedua dari 131 negara yang dievaluasi oleh kedua lembaga tersebut berdasarkan 10 indikator utama, termasuk Pengetahuan, Tata Kelola, CSR, dan Kesadaran. Tahun lalu, Indonesia menempati urutan keempat setelah Malaysia, Bahrain, dan Uni Emirat Arab.

Baca juga: Lamar Kerja di Posisi Ini, Karier Bisa Cepat Melejit

Guru Besar Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Dian Masyita mengatakan, selain memiliki potensi besar yang didukung populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia yang bertumpu pada sektor riil juga memiliki daya tahan tinggi, khususnya dalam menghadapi situasi krisis.

“Ini dikarenakan sektor tersebut memenuhi kebutuhan dasar masyarakat banyak, dan memiliki multiplier effect yang luas, termasuk menyerap tenaga kerja. Ekonomi syariah juga tidak memikirkan keuntungan semata, tapi juga mematuhi prinsip-prinsip syariah, seperti menghindari riba, gharar (ketidakjelasan), maysir (berjudi) dalam bertransaksi, serta menjunjung tinggi keadilan dan semangat saling membantu satu sama lain,” kata Dian.

Namun demikian, masih banyak tantangan yang harus diatasi untuk sektor keuangan syariah, rendahnya tingkat literasi dan inklusi masyarakat masih menjadi tantangan besar. Khusus bagi pasar modal syariah, masih minimnya jumlah dan variasi produk yang diterbitkan oleh para pelaku industri menjadi salah satu hambatan utama.

Baca juga: Jiwasraya Resmi Memulai Program Restrukturisasi Polis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Whats New
Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New
Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Smentara Akubat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Smentara Akubat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Cek Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Cek Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Whats New
Harga BBM Shell per 1 Mei 2024 Naik, Cek Rinciannya!

Harga BBM Shell per 1 Mei 2024 Naik, Cek Rinciannya!

Whats New
Satgas Judi 'Online' Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Satgas Judi "Online" Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Whats New
Penyaluran Kredit Ultramikro Capai Rp 617,9 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultramikro Capai Rp 617,9 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com