Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Saham Masuk dalam IDX ESG Leaders yang Baru Diluncurkan BEI

Kompas.com - 14/12/2020, 11:54 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAR.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada meluncurkan indeks baru, IDX ESG Leaders.

Berdasarkan Pengumuman Bursa No. Peng-00363/BEI.POP/12-2020 tanggal 8 Desember 2020, BEI menetapkan 30 saham yang masuk menjadi konstituen awal IDX ESG Leaders.

Kriteria saham yang masuk menjadi konstituen awal IDX ESG Leaders yakni memiliki penilaian Environmental, Social, and Governance (ESG) yang baik, tidak terlibat pada kontroversi secara signifikan, memiliki likuiditas transaksi, serta kinerja keuangan yang baik, masuk menjadi konstituen awal IDX ESG Leaders.

Baca juga: IHSG Dibayangi Kenaikan Kasus Covid-19, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono mengatakan, BEI terus melakukan pengembangan investasi berkelanjutan dan peningkatan praktik ESG di Pasar Modal Indonesia.

Hal ini ditunjukkan dengan bergabungnya BEI menjadi anggota United Nations Sustainable Stock Exchange (SSE) Initiative sejak April 2019.

“Melalui berbagai inisiatif yang telah dituangkan dalam Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan, Peluncuran Indeks IDX ESG Leaders mempertegas komitmen BEI dalam mendorong praktik ESG dan menjadi salah satu milestone dalam penerapan investasi berkelanjutan di Indonesia,” kata Yulianto dalam siaran pers, Senin (14/12/2020).

Adapun 30 saham yang masuk dalam IDX ESG Leaders sebagai berikut:

1.PT Ace Hardware Tbk (ACES)

2. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)

3. PT Astra International Tbk (ASII)

4. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

5. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)

6. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)

7. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

8. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

9. PT Ciputra Development Tbk (CTRA)

10. PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS)

11. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com