Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Sukses Investasi di Tahun Kerbau Logam? 5 Hal Ini Perlu Diperhatikan

Kompas.com - 26/12/2020, 11:48 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tidak lama lagi, kita akan mengakhiri tahun yang penuh tantangan, berganti menjadi tahun 2021.

Mungkin Anda bertanya-tanya apakah di tahun Kerbau Logam nanti, pasar akan bullish dan harga asset lainnya terus meningkat ?

Melansir The Times, Sabtu (26/12/2020), investasi di tahun 2021 berpeluang kembali pulih.

Baca juga: Investasi Apa Saja yang Menarik pada 2021?

Beberapa sektor yang masih menguntungkan adalah sektor teknologi, dan perawatan kesehatan.

Meskipun pandemi Covid-19 belum berlalu, ada beberapa hal yang menjadi sorotan dalam melakukan investasi di tahun 2021 sebagai berikut::

1. Alasan menjadi optimistis dengan pasar

Mengapa investor harus optimis setelah setahun pasar saham global terpuruk? John Moore, Director of Investment Management di The Wealth Manager Brewin Dolphin mengatakan, tiga faktor untuk membangkitkan semangat berivestasi.

“Sekarang sudah jelas bahwa akan ada vaksin Covid-19 yang akan memberikan hasil yang positif bagi kita. Mungkin ada masalah waktu dengan vaksin, tetapi kami berada di jalur kembali ke keadaan normal,” kata Moore.

Baca juga: Bappenas: Butuh Investasi Rp 5.900 Triliun untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

Kedua, ketidakpastian seputar Brexit perlahan akan hilang.

Moore menyatakan, apapun kesepakatan perdagangannya, akan ada dan memberikan kepastian serta peluang, meskipun sedikit terjal.

Di sisi lain, politik AS juga akan memberikan harapan dengan kemunculan presiden baru yang lebih konvensional.

Joe Biden sebagai presiden menunjukkan periode optimisme dan penurunan ketidakpastian.

2. Pemanfaatan teknologi

Tren struktural tahun 2020 akan tetap ada, seperti bekerja dari rumah dan berbelanja online.

Perubahan permanen pada cara berbelanja setelah lonjakan penjualan online selama pandemi akan berlanjut di tahun 2021.

Robert Alster, kepala informasi dari Close Brothers Asset Management mengatakan, sektor-sektor yang terkait dengan transformasi digital gaya hidup tentu harus diperhatikan pada tahun 2021.

Baca juga: Instrumen Ini Bisa Jadi Alternatif Investasi untuk Dana Darurat

“Komputasi, ritel online, dan elektronik konsumen akan terus menghasilkan pertumbuhan laba yang unggul. Perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak cyber dan kecerdasan buatan juga akan menjadi penumbuh struktural jangka panjang," ungkap Alster.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com