JAKARTA, KOMPAS.com - Harga kedelai dunia terus mengalami peningkatan dan berdampak bagi Indonesia.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, saat ini rata-rata harga kedelai dunia 13 dollar Amerika Serikat (AS) per gantang (27,2 kg) atau sekitar Rp 6.700-an per kilogram.
Sebagai negara importir kedelai, maka kenaikannya terasa ke Indonesia yang kini harga kedelai mencapai Rp 9.300-9.800 per kilogram, berdasarkan data Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo).
Baca juga: Mendag: Lonjakan Harga Kedelai Saat Ini Tertinggi dalam 6 Tahun Terakhir
Lutfi mengatakan, tren kenaikan harga kedelai di pasar global diperkirakan masih terus berlanjut hingga Mei 2021 mendatang.
“Kedelai ini harganya akan menguap terus, mungkin sampai akhir Mei 2021. Mudah-mudahan Juni sudah mulai membaik,” ujar Lutfi dalam konferensi pers virtual, Senin (11/1/2021).
Lutfi menjelaskan, ada beberapa hal yang menyebabkan lonjakan harga kedelai.
Salah satunya meningkatnya permintaan kedelai dari China karena sektor peternakan babi yang kembali pulih setelah wabah flu babi tahun lalu.
Permintaan kedelai oleh China ke Amerika Serikat, yang merupakan produsen kedelai terbesar di dunia, meningkat dari biasanya 15 juta ton menjadi 28 juta ton.
Baca juga: Singgung Soal Tahu-Tempe, Jokowi Minta Perbaikan Produksi Kedelai Lokal
Serta adanya penurunan produksi akibat gangguan cuaca dari fenomena La Nina yang terjadi di beberapa negara produsen kedelai, seperti Brasil dan Argentina.
Di samping itu, ada imbas distribusi akibat pandemi Covid-19.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan