Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Jerman Minus 5 Persen Sepanjang 2020

Kompas.com - 14/01/2021, 17:10 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Sumber CNBC

BERLIN, KOMPAS.com - Perekonomian Jerman mengalami kontraksi atau tumbuh negatif 5 persen sepanjang tahun 2020.

Dilansir dari CNBC, Kamis (14/1/2021), hal itu berdasarkan data Produk Domestik Bruto (PDB) sepanjang tahun yang dirilis hari ini, waktu setempat.

Data tersebut lebih baik dibandingkan proyeksi yang memperkirakan ekonomi Jerman bakal mengalami kontraksi hingga 5,1 persen di 2020.

Baca juga: Jerman Kembali Lockdown, Siap-siap Resesi Lagi?

Seperti diketahui, seluruh negara di dunia, termasuk Jerman, mengalami gejolak perekonomian yang hebat akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Pandemi menyebabkan pemerintah Jerman menerapkan beberapa kali lockdown atau isolasi total terhadap kegiatan sosial hingga perekonomian masyarakat setempat.

Kanselir Angela Market pun pekan lalu baru saja mengumumkan, lockdown terakhir yang berlangsung sejak akhir tahun lalu bakal diperpanjang hingga akhir bulan ini.

Di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai kian meluasnya persebaran varian baru virus corona yang belakangan diidentifikasi terjadi di Inggris, surat kabar Jerman, Bild, melaporkan pawal pekan ini Merkel melakukan pertemuan dengan penegak hukum dari partai Persatuan Demokrat Kristen untuk mengumumkan, lockdown kali ini kemungkinan bakal berlangsung hingga awal April mendatang

Baca juga: 6 Saham Farmasi Bertumbangan, KLBF Unjuk Gigi

Hari ini, Jerman mengalami peningkatan sebanyak 25.000 kasus Covid-19 baru dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian, data dari Robert Koch Institute menunjukkan, keseluruhan jumlah kasus Covid-19 di negara tersebut mencapai 1.978.590.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com