JAKARTA, KOMPAS.com – Pada penutupan sesi II perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat 6 emiten farmasi yang rontok hingga menyentuh batas auto reject bawah (ARB), Kamis (14/1/2021).
Melansir RTI, 6 emiten farmasi tersebut yakni, Pyridam Farma (PYFA), Itama Ranoraya (IRRA), Kimia Farma (KAEF). Indofarma (INAF), Phapros (PEHA), dan Tempo Scan Pacific (TSPC).
PYFA dan TSPC kompak turun 6,8 persen masing – masing di level 1.285 dan 1.780. Sementara IRRA, PEHA, KAEF dan INAF melemah 6,9 persen. KAEF dan INAF terperosok di level 6.050, IRRA di level 3.210, dan PEHA di level 2.290.
Baca juga: Ekonomi Menuju Fase Normal, Lebih Baik Investasi di Saham atau Obligasi?
Menurut Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani, pelemahan di sektor farmasi terjadi akibat sentimen sell on news yang mendorong profit taking alias aksi ambil untung para investor, pasca pendistribusian vaksin Covid-19.
“Pelemahan terjadi karena aksi profit taking setelah berita vaksin didistribusikan, karena sell on news,” kata Hendriko kepada Kompas.com.
Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menuturkan, anjloknya harga emiten farmasi terjadi akibat euphoria investor yang berlebihan, koreksi yang terjadi juga dinilai cukup wajar.
“Kalau saya lihat sih, koreksi yang terjadi sangat wajar karena uforia investor yang terlalu berlebihan sebelumnya,” jelas dia.
Analis Artha Sekuritas Dennis Christopher mengatakan, penurunan dari harga saham-saham emiten farmasi, terjadi setelah kenaikan yang cukup tinggi sebelumnya.
“Farmasih sudah koreksi 2 hari. Saya lihat sih karena kenaikan sudah terlalu tinggi. Jadi terkoreksi,” jelas Dennis.
Namun di tengah rontoknya keenam saham itu, ada saham farmasi yang bangkit dan melaju di zona hijau. Kalbe Farma (KLBF) berhasil menguat 1,92 persen.
Baca juga: Kinerja Pasar Saham Diproyeksi Makin Superior pada Akhir 2021
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.