Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilantik, Dirjen PRL KKP Diminta Jaga Ekosistem Laut dan Kawasan Mangrove

Kompas.com - 14/01/2021, 19:37 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melantik TB Haeru Rahayu menjadi Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL).

Pria yang akrab disapa Tebe itu sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen PRL.

"Saya ucapkan selamat, semoga saudara Dirjen dapat mengemban amanah, tugas, dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya sehingga akan mendapatkan kemajuan ke arah yang lebih baik dari kondisi dan prestasi yang telah dicapai selama ini," kata Trenggono dalam siaran pers, Kamis (14/1/2021).

Baca juga: KKP Kerahkan Kapal Pengawas Perikanan Bantu Pencarian Pesawat Sriwijaya Air

Saat pelantikan, Trenggono mengatakan, jabatan Dirjen PRL punya peran strategis, khususnya dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pengelolaan ruang laut.

Begitu pun saat merumuskan kebijakan tentang pengelolaan konservasi dan keanekaragaman hayati laut, serta pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil.

Untuk itu,Trenggono berharap, Tebe serius mengawal kelestarian ekosistem laut dan kawasan pesisir, aktif dalam penegakan regulasi terhadap limbah industri, serta aktif mengelola mangrove termasuk mengimbau masyarakat menanam dan menjaga kawasan mangrove.

"Sejalan dengan itu saya minta saudara segera melakukan tugas-tugas secara cepat dan cermat," ucapnya.

Tak hanya itu, menteri yang baru menjabat sekitar satu bulan itu meminta Tebe untuk memperhatikan kesejahteraan petambak garam hingga menyusun briefnote untuk pengambilan kebijakan tentang barang muatan kapal tenggelam (BMKT). 

Baca juga: Luhut Minta KKP Awasi Ketat Program PEN Restorasi Terumbu Karang

Lalu, Trenggono berharap dirjen yang baru itu bisa menggenjot pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Bukan hanya dari proses izin, tapi lewat persentase keuntungan dari pemanfaatan sumber daya alam yang diolah setiap tahunnya.

"Dengan demikian, program/kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan dapat ter-deliver dengan tepat sasaran dan memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan nasional dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya.

Sebagai informasi, TB Haeru Rahayu menjadi Plt Dirjen PRL sejak Oktober 2020 menggantikan posisi Aryo Hanggono yang wafat akibat Covid-19.

Sejalan dengan itu, dia juga menjabat Dirjen Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com