Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Daftar Stasiun Pemberhentian KRL Jogja-Solo

Kompas.com - 20/01/2021, 08:12 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) lewat anak perusahaannya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), akan membuka uji coba Kereta Rel Listrik atau KRL Yogyakarta-Solo (KRL Jogja-Solo) untuk masyarakat mulai Februari 2021.

Dikutip dari Antara, Rabu (20/1/2021), Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti menjelaskan, untuk panjang yang dilintasi jaringan KRL Solo-Yogyakarta sendiri lebih kurang 60 kilometer.

Sedangkan untuk total perjalanan rencananya sebanyak 20 perjalanan per hari dengan waktu tempuh masing-masing sekitar 58 menit.

Untuk stasiun operasional, lanjutnya, pada rute tersebut ada sebanyak 11 stasiun, yaitu Stasiun Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Prambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gawok, Purwosari, dan Solobalapan (stasiun KRL Jogja-Solo).

Baca juga: Warga Bisa Jajal KRL Yogyakata-Solo Mulai 1 Februari, Tarifnya Rp 1

Untuk melengkapi pelayanan KRL, kata dia, PT KAI kembali membuka sejumlah stasiun yang sebelumnya tidak melayani pengguna.

"Ini diharapkan mampu mendorong perekonomian di wilayah stasiun di tengah upaya pulih dari pandemi," kata Wiwik. 

Dengan beroperasinya KRL dari Jogja hingga Solo, praktis kereta berbasis listrik ini akan menggantikan operasional KA Prambanan Ekspres atau KA Prameks.

Rangkaian KA Prameks rencananya direlokasi ke daerah lain sebagai moda transportasi kereta lokal. Nantinya, dengan menggunakan KRL, mobilitas warga sepanjang Jogja-Solo akan lebih meningkat dan meningkatkan roda perekonomian di Yogyakarta dan Solo Raya.

Baca juga: Riset Rasio Upah Minimum dengan Biaya Hidup, Yogyakarta Paling Miris

KRL memiliki beberapa keunggulan di antaranya kapasitas angkut yang lebih banyak dan efisiensi operasional karena listrik yang dianggap lebih murah. Headway kedatangan kereta juga bisa ditingkatkan.

Tarif uji coba Rp 1 

Masih menurut Wiwik, KAI juga akan membuka uji coba KRL Yogyakarta-Solo (KRL Jogja-Solo) untuk masyarakat mulai Februari 2021. Tarif yang dikenakan hanya Rp 1 per penumpang.

"Tanggal 1 Februari masyarakat bisa ikut uji coba, sampai tanggal 7 Februari. Untuk tarifnya sudah ditentukan Pak Dirjen (Dirjen Perkeretaapian) sebesar Rp 1," kata Wiwik.

Ia berharap melalui uji coba tersebut masyarakat dapat mengetahui bagaimana pelayanan di dalam KRL. Sedangkan untuk pelaksanaan uji coba secara terbatas akan dilakukan mulai tanggal 20 Januari.

Baca juga: Rincian Lengkap UMK 2021 di Seluruh DIY, Kota Yogyakarta Tertinggi

Menurut dia, pada uji coba terbatas yang akan dilaksanakan hingga tanggal 31 Januari 2021 akan melibatkan instansi pemerintah dan sejumlah mitra kerja.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri mengatakan, dipilihnya Solo-Yogyakarta sebagai rute kedua untuk KRL setelah Jabodetabek karena potensi jumlah penduduk yang cukup besar.

"Sehingga layak dikembangkan untuk transportasi massal termasuk aglomerasi. Selain itu, secara teknis kami ada jalur ganda, sehingga kapasitas kami sudah cukup banyak dan layak untuk KRL. Double double track juga nanti bisa saja dikembangkan," kata Zulfikri.

Nantinya, standar operasional KRL yang akan dijalankan di Daop VI disesuaikan dengan standar yang sudah dijalankan untuk KRL yang selama ini melayani Jabodetabek.

Baca juga: Tahap Awal, KRL dari Yogyakarta Hanya Sampai Stasiun Klaten

Operasional KRL Yogyakarta-Solo (KRL Jogja-Solo) di wilayah kerja PT KAI Daop 6 Yogyakarta ditandai dengan alih kelola kereta lokal dari Daop 6 yang selama ini menjadi operator Prambanan Ekspres ke PT KAI Commuter.

Selain itu, pelayanan KRL di wilayah kerja Daop 6 Yogyakarta akan berbeda dengan pelayanan untuk Prambanan Ekspres (Prameks), salah satunya untuk pembelian tiket lewat penggunaan kartu multitrip dan e-money yang dikeluarkan perbankan.

Sistem ini akan mengurangi banyak antrean penumpang. Selain itu, pelayanan waktu tempuh kereta juga diupayakan lebih cepat dengan titik pemberhentian di lebih banyak stasiun sehingga dapat mendukung upaya peningkatan perekonomian masyarakat.

Baca juga: PG Colomadu, Simbol Kekayaan Raja Jawa-Pengusaha Pribumi era Kolonial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

Whats New
Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Whats New
PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

Whats New
Wamen BUMN: Emas Bukan Aset 'Sunset'

Wamen BUMN: Emas Bukan Aset "Sunset"

Whats New
Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com