Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER DI KOMPASIANA] Kerugian dari Blunder Eiger | Penipuan lewat Kencan Online | Pasar Tradisional yang Unik

Kompas.com - 30/01/2021, 16:16 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

Namun, bisakah pekerja di Indonesia memiliki etos kerja seperti di Jepang?

"Budaya kerja berjam-jam dan melampaui jam kerja di Jepang telah meningkatkan angka karoshi dan angka bunuh diri karena stress dari tempat bekerja," lanjut Kompasianer Dinda menjelaskan. (Baca selengkapnya)

3. Hindari Penggunaan Sabun dan Sampo untuk Cairan Wiper Mobil Anda

Fungsi wiper pada mobil cukup penting. Apalagi, jika sudah memasuki musim hujan. Wiper akan membantu meningkatkan visibilitas pengemudi pada jalanan.

Oleh karena itu, peranti yang satu ini perlu dirawat agar bisa tetap bekerja dengan baik.

"Namun menyapu kaca tanpa air wiper akan membuat kaca anda akan mudah berjamur. Air hujan itu mengandung kotoran. Kaca mobil anda juga mungkin berdebu. Ketika air hujan mengenai kaca, debu dan kotoran itu bisa menganggu pandangan pengemudi," tulis Kompasianer Meirri Alfianto.

Pemilik mobil banyak yang mencampurkan air dengan sabun atau sampo untuk mengisi wiper reservoir. Salahkah? Tidak. Hanya metode ini dirasa kurang aman. (Baca selengkapnya)

4. Kisah Nyata, Begini Modus Penipuan lewat Aplikasi Kencan Online

Ada yang pernah melakukan kencan lewat aplikasi kencan online?

Kompasianer Rezy menceritakan pengalamannya agar para wanita lain tidak mengalami seperti apa yang dialaminya: ditipu.

"Di awal perbincangan, ya nanya status, pekerjaan, hobi, dan lain-lain. Aku anggap itu hal biasa, tapi ternyata itu cara mereka menggali informasi tentang calon korbannya untuk mengetahui pekerjaan kita layak gak dijadiin target buat mereka," tulisnya.

Lama-lama, setelah cukup kenal, Kompasianer Rezy mulai mendapat ancaman. (Baca selengkapnya)

5. Wajah Pasar Tradisional yang Unik

Kompasianer Fauji Yamin menceritakan pengalaman pertamanya ketika berkunjung ke pasar tradisional di Batam. Pasar Mitra Jaya, namanya.

Setelah memasuki gerbang pasar ia tercengang: pertama yang terlintas dalam pikirnya, ketika itu, "Tak ada angkot, tak ada pedagang yang jualan di pinggir jalan."

"Pandangan saya hanya tertuju pada ratusan kendaraan pribadi berbagai merek terkenal yang terparkir. Begitu juga yang mengantre masuk. Seperti menonton parade mobil dalam event besar," tulis Kompasianer Fauji Yamin. (Baca selengkapnya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com