Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Rencana Investasi Jokowi-Tesla Terganjal Larangan WNA Masuk Indonesia

Kompas.com - 02/02/2021, 12:23 WIB
Muhammad Choirul Anwar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Rencana kunjungan tim Tesla ke Indonesia pada Februari 2021 kembali ditunda.

Hal ini dikarenakan pihak tim Tesla mengikuti kebijakan dari Pemerintah Indonesia adanya larangan warga negara asing (WNA) masuk ke Indonesia.

Rencana kunjungan tersebut sebenarnya merupakan tindak lanjut dari diplomasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan CEO Tesla Elon Musk.

Baca juga: Dari Tesla Hingga LG, Ini 7 Perusahaan Global Calon Mitra Industri Baterai Kendaraan Listrik Indonesia

Keduanya melakukan perbincangan pada 11 Desember 2020, melalui telepon.

Kedua belah pihak bertukar pandangan mengenai industri mobil listrik dan komponen utama baterai listrik.

Tak hanya membicarakan seputar prospek mobil listrik, Jokowi juga mengajak Tesla untuk melihat Indonesia sebagai lokasi launching pad Space X.

"Presiden RI Joko Widodo juga mengajak Tesla untuk melihat Indonesia sebagai launching pad Space X," tulis Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dalam siaran pers, pada pertengahan Desember 2020 lalu.

Menanggapi tawaran-tawaran tersebut, Elon akan berencana mengirimkan timnya ke Indonesia pada Januari 2021 untuk menjajaki semua peluang kerja sama tersebut.

Baca juga: Bukan Batal, Kunjungan Tim Tesla ke Indonesia Tunggu Larangan WNA ke Indonesia Dicabut

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa tim dari perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk, Tesla, akan mengunjungi Indonesia pada Januari 2021.

Bahkan, Luhut memastikan bahwa Tesla mulai tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. "Tesla juga sudah menyampaikan minat yang kuat untuk berinvestasi di Indonesia. Mereka akan melakukan kunjungan pada nanti tahun depan bulan Januari," kata Luhut dalam sambutannya secara virtual pada acara Peluncuran Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), Kamis (17/12/2020).

Dengan kedatangan Tesla tersebut, Luhut yakin Indonesia berpotensi besar sebagai produsen kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa investor asing yang telah menanamkan sahamnya untuk memproduksi KBLBB.

Namun, rencana itu juga sempat mundur ke Februari 2021. Kini, kedatangan tim Tesla juga dipastikan tak terlaksana sesuai jadwal. Demikian dikonfirmasi Juru bicara Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi.

"Mereka mematuhi kebijakan dari Pemerintah Indonesia. Karena ini kan ada aturan Warga Negara Asing tidak boleh masuk dulu ke Indonesia," kata Jodi saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/2/2021).

Baca juga: [POPULER MONEY] Budi Gunadi Blak-blakan Soal Kehidupan Jadi Menkes | 2 BUMN Dalam Rantai Produksi Tesla

Meski begitu, kata Jodi, batalnya kunjungan tim Tesla tidak menyurutkan rencana mereka untuk berinvestasi di Indonesia. Bahkan, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan kerap melakukan komunikasi dengan tim Tesla.

"Ada lima kali Pak Luhut melakukan kontak komunikasi dengan mereka (tim Tesla)," ujarnya. Jodi menambahkan, dalam waktu dekat ini, rencananya tim Tesla dengan Pemerintah Indonesia akan meneken surat perjanjian kerahasiaan dalam hal investasi atau nondisclosure agreement (NDA).

Yang jelas, dia menekankan bahwa tim Tesla masih menunggu pencabutan kebijakan dari pemerintah terkait larangan warga negara asing (WNA) yang masuk ke Indonesia.

"Bukan batal, tetapi masih menunggu restriksi pembatasan kunjungan orang asing dicabut," kata Jodi.

Jodi mengatakan, banyak peluang kerja sama yang dipelajari dengan perusahaan otomotif dan penyimpanan energi asal Amerika Serikat (AS) ini dengan pemerintah Indonesia.
"Semua sedang dipelajari, mulai dari mining hingga lithium battery dan EV. Banyak yang bisa dikerjasamakan lainnya dengan Tesla, a.l. starlink, hyperlink, dan lain-lain," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com