Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamendag Ungkap Tantangan RI Genjot Ekspor Produk Bernilai Tambah

Kompas.com - 02/02/2021, 21:32 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah berupaya mendorong ekspor produk bernilai tambah tinggi, yaitu produk berbasis teknologi atau produk yang telah jadi. Langkah ini seiring dengan kebijakan hilirisasi yang digaungkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Meski demikian, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyatakan, untuk mengembangkan ekspor produk bernilai tinggi tantangannya tidak mudah dari sisi eksternal, khususnya hambatan dalam perdagangan. Namun, dipastikan Indonesia selalu siap menghadapi setiap perselisihan dagang.

"Kami sudah bertekad agar Indonesia tidak terus mengekspor barang mentah. Kita harus upgrade ke ekspor bahan baku, bahan penolong maupun barang jadi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (2/1/2021).

Baca juga: Kementerian BUMN: Pengembangan EV Battery Tak Terkait Politik 2024

Ia menjelaskan, ada dua jenis hambatan yang mesti dihadapi, yakni hambatan langsung terhadap produk ekspor bahan jadi Indonesia dan hambatan dalam penentuan kebijakan ekspor raw material yang sifatnya tidak terbarukan.

Sementara contoh pada jenis kedua, adalah bagaimana Indonesia ditentang dalam membatasi ekspor raw material yang jumlahnya sangat terbatas, seperti nikel.

Menurutnya, nikel tidak bisa diberlakukan sebagaimana produk yang terbaharui, seperti hasil pertanian.

Jerry mengatakan, ada beberapa alasan untuk Indonesia lakukan pembatasan ekspor, yaitu untuk mengatur agar nikel yang jumlahnya terbatas dan tidak bisa diperbaharui itu bisa optimal pemanfaatannya.

Baca juga: Luhut: Jangan Impor-impor lagi, Kita Bisa Ekspor

Dalam kasus otomotif, misalnya, Kemendag melakukan langkah-langkah kajian untuk menguji kesahihan sikap Filipina. Sedangkan dalam kasus nikel, Indonesia juga sudah menghadapi gugatan Uni Eropa di WTO.

"Kami berupaya terus untuk bisa mewujudkan neraca perdagangan luar negeri yang sehat dan berkesinambungan di masa depan," pungkas Jerry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com