Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Indonesia Minus 2,07 Persen, Rekor Terendah Sejak 1998

Kompas.com - 05/02/2021, 10:37 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 mengalami kontraksi atau tumbuh minus 2,07 persen.

Dengan demikian, Indonesia masih mengalami resesi setelah dalam dua bulan sebelumnya, kinerja perekonomian juga mengalami kontraksi, yakni masing-masing sebesar 5,32 persen dan 3,49 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, akibat pandemi Covid-19, RI untuk pertama kalinya kembali mencatatkan pertumbuhan ekonomi minus sejak tahun 1998.

Baca juga: Pendapatan Naik 37 Persen, CEO Alibaba: Berkat Pemulihan Ekonomi China yang Cepat...

"Dengan demikian sejak 1998 untuk pertama kalinya pertumbuhan ekonomi terkontraksi di tahun 1998 karena krisis moneter, tahun 2020 ini Indonesia kontraksi minus 2,07 persen karena pandemi Covid-19," jelas Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (5/2/2021).

Saat krisis moneter terjadi pada tahun 1998, pertumbuhan ekonomi tercatat minus hingga 13,16 persen.

Kala itu, utang luar negeri RI pun membengkak. Per Maret 1998, nilai utang luar negeri mencapai 138 miliar dollar AS, sekitar 72,5 miliar dollar AS adalah utang swasta yang dua pertiganya jangka pendek, dengan sekitar 20 miliar dollar AS akan jatuh tempo dalam tahun 1998.

Sementara pada saat itu cadangan devisa tinggal sekitar 14,44 miliar dollar AS. Terpuruknya kepercayaan ke titik nol membuat rupiah yang berada di level Rp 4.850 per dollar AS pada tahun 1997, melorot dengan cepat ke kisaran Rp 17.000 per dollar AS pada 22 Januari 1998.

Setelah krisis moneter 1998 hingga 1999 berakhir, menjadi masa terakhir RI mencatatkan pertumbuhan ekonomi minus.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Zona Euro Terkontraksi 6,8 Persen di 2020

Kemudian kinerja perekonomian RI mulai pulih setelah masa pemerintahan Orde Baru berakhir. Hingga kini, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa normal adalah di kisaran 5 persen.

Namun demikian, pandemi Covid-19 yang menghantam baik dari sisi permintaan dan penawaran menyebabkan Indonesia kembali terperosok ke dalam jurang resesi.

"Namun Indonesia tidak sendiri, banyak negara yang mengalami kontraksi juga sepanjang 2020. Hampir seluruh negara mengalami kontraksi dalam," ujar Suhariyanto.

Baca juga: BPS: Pertumbuhan Ekonomi RI 2020 Minus 2,07 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com