Pernyataan lengkap CEO Eiger bisa dilihat di sini.
Perekonomian Indonesia masih mengalami resesi, setelah Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal terakhir tahun 2020 mengalami kontraksi atau tumbuh minus 2,19 persen.
Realisasi tersebut merupakan lanjutan pertumbuhan minus yang telah terjadi sejak kuartal II dan kuartal III, yakni masing-masing sebesar 5,32 persen dan 3,49 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, sepanjang tahun lalu perekonomian Indonesia terkontraksi atau tumbuh negatif 2,07 persen.
Pandemi Covid-19 mengakibatkan untuk pertama kalinya Indonesia kembali mencatatkan pertumbuhan ekonomi minus sejak tahun 1998.
"Dengan demikian sejak 1998 untuk pertama kalinya pertumbuhan ekonomi terkontraksi di tahun 1998 karena krisis moneter, tahun 2020 ini Indonesia kontraksi minus 2,07 persen karena pandemi Covid-19," jelas Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, dikutip Sabtu (6/2/2021).
Klik di sini untuk baca selengkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.