JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan melakukan efisiensi sepanjang tahun lalu, meskipun APBN pada tahun 2020 mengalami defisit sebesar Rp 956,3 triliun.
Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengatakan, pengehmatan yang dilakukan pemerintah pada tahun lalu mencapai Rp 234,7 triliun.
Penghematan itu pun disebut dapat dialokasikan untuk kebutuhan vaksinasi seluruh masyarakat Indonesia.
Baca juga: Sri Mulyani Segera Rampungkan Aturan Mobil Bebas PPnBM
“Penghematan sebesar Rp 234,7 triliun itu bisa kita pergunakan untuk vaksinasi seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya, Selasa (23/2/2021).
Sementara itu terkait defisit anggaran 2020, Yustinus menyatakan hal itu disebabkan karena penerimaan negara yang tumbuh negatif 16,7 persen year on year (yoy) dengan realisasi sebesar Rp 1.631,6 triliun.
Pencapaian teraebut juga setara dengan 96,1 persen dari target penerimaan negara yang dipatok sebesar Rp 1.699,9 triliun.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan