Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Kecil di NTB Ini Sudah Bisa Produksi Ratusan Unit Kendaraan Listrik

Kompas.com - 03/03/2021, 13:18 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri kecil menengah (IKM) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil memproduksi 152 kendaraan listrik yang merupakan hasil kerja sama dengan PT PLN (Persero) dalam rangka mendorong percepatan ekosistem elektrifikasi.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan, keberhasilan produksi kendaraan listrik itu merupakan suatu hasil dari upaya pemulihan ekonomi masyarakat NTB yang terdampak oleh pandemi Covid-19.

Ini juga menandakan, NTB tidak lagi hanya mampu memproduksi produk makanan dan minuman ataupun kerajinan tangan, tapi juga produk yang memiliki mesin.

Baca juga: Ini Kunci Agar UMKM Dapat Mendunia Versi Sandiaga Uno

"Peningkatan produksi adalah satu hal yang kita coba tampilakn. Bukan hanya masker, tapi rakyat NTB mampu menghasilkan motor listrik sendiri," katanya dalam dalam Pembukaan Karya Kreatif Indonesia 2021, Rabu (3/3/2021).

Meskipun telah berhasil memproduksi ratusan kendaraan listrik, pria yang akrab disapa Zul itu menilai, pembangunan pabrik kendaraan listrik di NTB belum akan terjadi dalam waktu dekat.

"Apakah NTB kemudian akan menghasilkakn pabrik motor listrik? Saya kira tidak. Tapi kita hanya ingin mengatakan, kalau motor listirk yang canggih seperti ini bisa dibangun di Nusa Tenggara Barat," tuturnya.

Menurutnya dengan keberhasilan produksi kendaraan listrik itu, masyarakat NTB memiliki kapabilitas untuk membangun peralatan mesin lainnya, yang dapat mendukung keberlangsungan sektor pertanian, peternakan, ataupun perikanan.

"Kami dengan bangga mengatakan ini jadi berkah luar biasa, karena NTB bukan hanya mampu menghasilkan kopi, selendang, pakaian adat, tapi mesin-mesin untuk meningkatkan produktifitas ekonomi sudah bisa dihasilkan disini," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Lasiran menyebut pihaknya ingin menunjukkan bahwa kendaraan listrik telah hadir di NTB sesuai dengan program NTB Gemilang yang bebas polusi.

Baca juga: Ini Cerita Kepala BKPM soal Aturan Investasi Miras hingga Akhirnya Dicabut Jokowi

"Kami mengusulkan untuk membentuk komunitas kendaraan listrik Mataram sehingga dengan adanya komunitas ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa penggunaan kendaraan listrik jauh lebih baik," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi Maluku Papua dan Nusa Tenggara Syamsul Huda, berharap agar kendaraan listrik di NTB dapat terus berkembang, sehingga dari PLN akan terus memberikan support Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk memudahkan kendaraan listrik mengisi energi.

"PLN telah menyiapkan 170 SPKLU, yakni tempat untuk pengisian baterai yang tersebar di wilayah NTB. Kami juga berharap agar NTB dapat terus menambah armada kendaraan listrik sehingga kami dapat terus men-suport," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com