Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Cara Kerja GrabFood Merekomendasikan Makanan

Kompas.com - 03/03/2021, 17:07 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memesan makanan secara online melalui aplikasi merupakan salah satu hal yang paling banyak disukai masyarakat.

Dengan cara ini, masyarakat bisa menikmati makanannya tanpa harus ke luar rumah atau ikut antre di restorant.

Salah satu aplikasi untuk memesan makanan secara online adalah GrabFood.

Lalu, pernahkah Anda berpikir bagaimana GrabFood menentukan makanan yang direkomendasikan atau bagaimana restoran-restoran menerima pesanan?

Baca juga: Catatan Apik di Tengah Pandemi, Pendapatan GoFood Naik 20 Kali Lipat

Head of Engineering Deliveries Grab Xiaole Kuang mengatakan, tim GrabFood di masing-masing negara dapat menyesuaikan berbagai elemen di halaman beranda GrabFood untuk berfokus pada relevansi bagi para pelanggan berdasarkan pola konsumsi yang berasal dari kebiasaan pemesanan mereka.

Hal ini mencakup kemampuan untuk memberikan sentuhan lokal pada konten yang terdapat di display banner, kategori, dan carousel.

"Jadi, apabila hidangan atau restoran yang dicari oleh pengguna tidak tersedia atau memiliki kurang dari 4 opsi, aplikasi akan mencarikan mitra merchant serupa berdasarkan pada kemiripan kata kunci yang terdapat di menu dengan memanfaatkan kapabilitas machine learning," ujarnya dalam sesi webinar Grab Tech Insider yang disiarkan secara virtual, Rabu (3/3/2021) .

Lebih lanjut sebut dia, aplikasi GrabFood memberikan rekomendasi yang dipersonalisasikan berdasarkan hal-hal yang disukai oleh pelanggan.

Lalu, rekomendasi pun disusun berdasarkan metode peringkat yang mempertimbangkan banyak faktor, seperti faktor-faktor umum yang meliputi popularitas mitra merchant, faktor perkiraan waktu kedatangan, dan ketersediaan mitra pengantaran.

"Selain itu, ada juga faktor individu seperti riwayat penelusuran dan pemesanan sebelumnya. Ketika pelanggan memesan makanan dan minuman contohnya, ada riwayatnya, lalu mitra merchant yang paling cocok dengan profil Anda akan dicantumkan terlebih dahulu di personalisasi secara real-time," ucap dia.

Di samping itu, pada bagian 'Rekomendasi untuk Anda’ di halaman beranda GrabFood, juga dipersonalisasikan untuk para pengguna secara real-time berdasarkan pola pencarian pelanggan.

Sebagai contoh, misalnya saja, ketika pengguna yang menelusuri restoran cepat saji tertentu, akan melihat bagian ini diperbarui untuk menampilkan opsi makanan cepat saji serupa lainnya saat itu juga.

"Pada dasarnya kami ingin memberikan pelayanan terbaik kami ke para pelanggan kami, salah satunya adalah dengan mengoptimalkan layanan-layanan dari sisi digitalnya," katanya.

Baca juga: 5 Jenis Makanan dan Minuman yang Paling Banyak Dipesan Lewat GrabFood pada 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com