Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN EDUKASI KOMPASIANA] Dilema Mengikuti SNMPTN | Kiat Membangun Komunikasi Guru-Siswa | Jurus Tokcer Mengarang Novel

Kompas.com - 23/03/2021, 09:31 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Pengumuman Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) itu selalu menarik perhatian dan ditunggu banyak orang.

Memang tidak hanya itu, masih ada beberapa jalur seperti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan seleksi mandiri.

Sebagai besaran kuota yang ada, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) memang yang tertinggi, yaitu 40 persen. Sedangkan SNMPTN (kuota) minimum 20 persen dan seleksi mandiri (kuota) maksimum 30 persen.

Pemilihan jurusan dan perguruan tinggi di SNMPTN telah berlalu tapi, memilih jurusan bukan hanya penting pada tahap seleksi SNMPTN.

1. Pengumuman SNMPTN, Seharusnya Tidak Salah Memilih Jurusan dan Perguruan Tinggi

Pada jalur SBMPTN dan seleksi mandiri juga memerlukan kecermatan dalam memilih jurusan dan perguruan tinggi.

Untuk SBMPTN, tulis Kompasianer Mahir Martin, tahun ini sistem pemilihan jurusan dan perguruan tinggi kembali ke sistem lama.

"Dua tahun lalu, tepatnya pada SBMPTN 2019, pemilihan jurusan perguruan tinggi dilakukan setelah nilai UTBK diketahui," lanjutnya.

Sedangkan untuk tahun ini, siswa akan memilih jurusan dan perguruan tinggi bersamaan pada saat mendaftar UTBK.

"Artinya, sistem SBMPTN kembali ke sistem lama, siswa akan memilih jurusan dan perguruan tinggi tanpa mengetahui nilai UTBK yang diraihnya," tulis Kompasianer Mahir Martin. (Baca selengkapnya)

2. Kiat Membangun Komunikasi Efektif antara Guru dengan Siswa

Bukan siswa yang sulit diajari, barangkali, cara guru menyampaikan materi ajar yang kurang bisa dipahami oleh semua siswa di kelas.

Kompasianer Ozy V. Alandika yang juga berprofesi sebagai guru menyadari dalam dunia pembelajaran tidak bisa dimungkiri bahwasannya guru adalah tukang transfer ilmu yang cukup krusial.

Demi menghadirkan komunikasi yang efektif, lanjutnya, seorang guru perlu menciptakan situasi saling menghargai agar nanti siswa bisa menangkap kesan bahwa mereka sesungguhnya sedang dihargai.

"Contohnya seperti memberikan panduan kerja serta mengarahkan siswa dalam belajar," tulis Kompasianer Ozy V. Alandika.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com