Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN ENTERPRENEUR KOMPASIANA] Dari "Passion" Jadi Bisnis | Cara Menjadi Writerpreneur | "Harga Teman" kepada Usaha Kenalan

Kompas.com - 29/03/2021, 09:09 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Hal tersulit saat ini adalah membuat passion menjadi sebuah profesi yang menghasilkan, sebagai karier yang bisa menghidupi.

Akan tetapi tidak sedikit orang memiliki passion yang berbeda dengan profesi yang dijalankan, bukan berarti passion tersebut tidak bisa digunakan dalam profesi yang dilakukan.

Kendala seperti itu sama saja dengan pekerjaan yang kini tengah dikerjakan tetapi berbeda dengan latar belakang pendidikan yang dulu pernah dijalani.

Oleh karena itu, menemukan passion dalam hidup itu penting. Apalagi jika sudah menemukan itu sejak dini, sehingga memiliki waktu yang lebih banyak untuk memperlajari dan mendalami bidang yang menjadi passion-nya tersebut.

1. Daripada Salah Profesi, Temukan Passion Anda dan Jadikan Bisnisnya!

Apakah ada di antara kita yang ternyata tidak puas dengan pekerjaan yang dijalani saat ini?

Menurut Kompasianer Trian Ferianto, bila hal itu dialami olehmu paling tidak ada 3 kemungkinan yang terjadi.

"Mulai dari diterima kerja karena terpaksa, melamar pekerjaan dengan cara untung-untungan, hingga karena tidak sesuainya pekerjaan yang didapat dengan studi yang pernah dijalani.," tulis Kompasianer Trian Ferianto.

Agar itu tidak berlarut dan menurunkan produktivitas selama bekerja, maka mencoba untuk melakukan sesuatu sesuai passion/minat.

Menemukan apa yang benar-benar disuka, lanjut Kompasianer Trian Ferianto, kemudian mengkomunikasikannya kepada oranglain adalah cara yang paling mudah untuk memulai bisnis. (Baca selengkapnya)

2. Bagaimana Cara Menjadi Writerpreneur yang Sukses?

Untuk menjadi penulis, menurut Kompasianer Himam Miladi, yang perlu dilakukan hanyalah menulis.

Namun, lanjutnya, untuk menjadi penulis wirausaha yang sukses ada banyak hal yang mesti dilakukan. Jalannya mungkin tidaklah mudah, tapi pasti bisa.

"Saya sendiri menganggap diri saya seorang penulis wirausaha. Seperti definisi informalnya, saya menggunakan bakat kreatif menulis saya untuk mendapatkan penghasilan," tulis Kompasianer Himam Miladi.

Writerpreneur bukan jenis pekerjaan sampingan atau paruh waktu. Ini jenis pekerjaan sungguhan yang butuh komitmen dan waktu agar bisa menghasilkan. (Baca selengkapnya)

3. Pentingnya Keterampilan dan Kreativitas di Masa Pandemi

Sejak pandemi yang sudah kita lewati bersama setahun lalu, tampaknya kini kita membutuhkan life skill agar dapat terus bertahan --paling tidak menambah pendapatan.

Banyak pekerja yang dirumahkan karena ekonomi perusahaan yang semakin memburuk. Juga tak sedikit bidang-bidang usaha yang ditutup karena tak lagi mampu beroperasi dengan berkurangnya pelanggan di masa pandemi.

"Jangankan orang lain, saya sendiri masih kesulitan mendapatkan pekerjaan sebagai lulusan baru di masa pandemi," tulis Kompasianer Novi Setyowati.

Keterampilan dan kreativitas apapun yang belum pernah terpikirkan sebelumnya oleh kita ketika terpaku dengan posisi kerja ala kantoran. (Baca selengkapnya)

4. Pantaskah Minta "Harga Teman" kepada Usaha Kenalan?

Bagi yang sedang menjalani bisnis, pasti akrab dengan istilah "harga teman", bukan?

Umumnya, menurut Kompasianer Indra Mahardika, "harga teman" itu berupa potongan diskon spesial ketika kita memesan sesuatu di usaha teman/kenalan.

Namun, hal paling esktrem dari "harga teman" tadi adalah justru meminta dengan cuma-cuma alias gratis.

Ketika kita baru merintis usaha, misalnya, tentu menarik konsumen di awal membutuhkan usaha ekstra dan promosi besar-besaran.

Ironisnya tidak semua pemilik usaha memiliki budget khusus untuk melakukan promosi. Inilah dilemanya.

"Harapan satu-satunya adalah mempromosikan kepada teman, kerabat maupun sahabat untuk menjadi konsumen di awal usaha," tulis Kompasianer Indra Mahardika. (Baca selengkapnya)

***

Tertarik dengan konten-konten seputar bisnis yang sedang tren saat ini? Silakan kunjungin laman Kompasiana: Lyfe - Entrepreneur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com