Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Hijau, Rupiah Merah

Kompas.com - 29/03/2021, 09:32 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini berada di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (29/3/2021). Berbeda dengan rupiah yang masih melemah di pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.12 WIB, IHSG berada pada level 6.205,91 atau naik 10,35 poin (0,17 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.195,56.

Sebanyak 202 saham melaju di zona hijau dan 158 saham di zona merah. Sedangkan 170 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,23 triliun dengan volume 1,67 miliar saham.

Baca juga: IHSG Bakal Lanjutkan Kenaikan? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia pagi ini hijau, dengan kenaikan indeks Nikkei 1,06 persen, indeks Strait Times Singapura 0,74 persen, indeks Shanghai Komposit 0,58 persen, dan indeks Hang Seng Hong Kong 0,43 persen.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, secara teknikal IHSG membentuk candle dengan body naik dan shadow di bawah indikasi kekuatan naik. Penguatan ini terjadi setelah indeks pasar global dan regional menguat, atau rebound dari penurunan sebelumnya.

“IHSG berpeluang konsolidasi menguat di awal pekan. Namun, ada ancaman gelombang ke tiga Covid-19 dan lambatnya proses vaksinasi di berbagai negara menjadi sentimen negative,” kata Hans dalam rekomendasinya.

Sementara itu, rupiah pagi ini masih melemah dan melaju di level Rp 14.435 per dollar AS. Posisi ini melemah 18 poin atau 0,12 persen dibanding dengan penutupan sebelumnya Rp 14.417 per dollar AS.

Analis Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, tekanan di pasar global menurun setelah muncul harapan baru terkait pemulihan ekonomi global dan adanya stimulus tambahan dari AS.

“Hal ini turut mempengaruhi pergerakan rupiah di tengah minimnya sentimen domestik menjelang awal bulan April 2021,” jelas Reny.

Reny memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.405 per dollar AS sampi dengan Rp 14.458 per dollar AS.

Baca juga: Rupiah Berhasil Menguat Tipis di Akhir Pekan

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com