Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkap Potensi Ekonomi Digital, Huawei Dorong Investasi R&D

Kompas.com - 31/03/2021, 12:21 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan teknologi asal China, Huawei Technologies melihat potensi yang besar dalam ekonomi digital secara global, maupun di Indonesia. Potensi ini yang mendorong perusahaan untuk semakin memperkuat dan memperluas pasar.

Director of Media Affairs Huawei Indonesia Maggie Zhang mengatakan, nilai ekonomi digital secara global diperkirakan mencapai 23 triliun dollar AS pada 2025. Kontribusinya mencapai 24,3 persen dari total ekonomi global.

Sementara potensi ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai 124 miliar dollar AS pada 2025.

"Kami meyakini di 2025 masyarakat akan beralih menjadi masyarakat digital (digital society)," ujar Maggie dalam media visit virtual dengan Kompas.com, dikutip Rabu (31/3/2021).

Ia mengatakan, seiring dengan terus berkembangnya ekonomi digital, Huawei pun berinvestasi di bidang penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D).

Sepanjang 2009-2019, Huawei telah menggelontorkan lebih dari 90 miliar dollar AS untuk berinvestasi di bidang R&D. Rata-rata alokasi investasi R&D lebih dari 10 persen dari total pendapatan perusahaan tiap tahunnya.

Baca juga: Naik Pesat di Hari Terakhir, Wajib Pajak Orang Pribadi yang Lapor SPT Capai 10,23 Juta

Pada 2019 nilai investasi R&D Huawei mencapai 18,9 miliar dollar AS, naik 24 persen dibandingkan investasi R&D di 2018 yang sebesar 14,3 miliar dollar AS.

"Sementara di 2020 investasi R&D kami lebih dari 20 miliar dollar AS. Huawei menjadi salah satu perusahaan dengan investasi R&D terbesar," kata Maggie.

Secara khusus di Indonesia, Huawei banyak menjalin kerja sama dengan pemangku kepentingan utama, baik itu pemerintah, industri, maupun universitas. Targetnya untuk membangun ekosistem digital yang baik dan bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat.

Pandemi Covid-19 memang diakui semakin mempercepat tranformasi digital di Indonesia, oleh sebab itu salah satu fokus Huawei adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang digital.

Huawei telah bekerja sama dangan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam menggelar pelatihan yang meliputi 5G, Cloud, Big Data, dan Kecerdasan Artifisial (AI).

Baca juga: Hari Ini, Pekerja Industri Keuangan Terima Vaksinasi Covid-19

Selain itu, Huawei juga mengatakan berkolaborasi dengan Kantor Staf Kepresidenan (KSP) untuk mengembangkan 100.000 SDM di Indonesia melalui pendidikan vokasi. Kerja sama berdurasi lima tahun ini diharapkan menciptakan SDM Indonesia di bidang IT yang bertaraf internasional.

Huawei juga bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam penyediaan 1.000 akun layanan cloud untuk 500 universitas di Indonesia. Hal ini bertujuan mempersiapkan SDM Indonesia semakin kompetitif di bidang digital.

Huawei melihat perguruan tinggi merupakan pusat dari riset sehingga sangat strategis untuk melakukan kerja sama inovasi. Terlebih Indonesia saat ini memiliki bonus demografi, yang artinya ada potensi besar untuk semakin berkembang.

"Maka kami perlu siapkan ini, karena mereka akan bersaing di global nantinya. Jadi penting bagi kami untuk melibatkan universitas, bukan hanya sekadar necessary knowledge tapi highest, tentang tekonologi muktahir," kata dia.

Baca juga: Ini Kurs Rupiah di Lima Bank Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com